Mari Sarapan Dengan Makanan Khas di 7 Daerah Indonesia
Sudahkah Anda sarapan pagi? Berikut ini sarapan pagi khas 7 daerah Indonesia yang pastinya sangat beragam keunikannya. Mari, traveler...
Jika ke kota Sabang, jangan lupa sarapan Mie Jalak. Dinamakan Mie Jalak karena peraciknya bernama Pak Jalak. Berada di Jl. Perdagangan, sarapan ini banyak dicoba oleh masyarakat setempat. Mie Jalak disajikan dengan tauge, telur rebus setengah matang, dengan topping racikan ikan mirip daging yang dipotong lembut. Kuah yang dipakai menggunakan kaldu ikan sehingga terasa segar.
[caption id="attachment_2440" align="aligncenter" width="1536"] Mie Jalak khas Daerah Sabang. (foto: kulinermendikddb.ucontesa.info)[/caption]
Sate Antasari menjadi salah satu menu sarapan pagi masyarakat kota Pontianak. Sate sapi yang dibakar dengan bumbu yang meresap sampai ke dalam. Hampir sama seperti di Jawa, disajikan dnegan bumbu kacang, namun diberi kuah kaldu bening lemak sapi yang beraroma rempah cengkeh dan kayu manis. Diberi taburang daun bawang dan seledri namun tanpa bawang goreng. Potongan timun menjadi pelengkap sate Antasari yang memang berada di Jalan Antasari no.66, Pontianak. Sate Antasari ini termasuk sudah melegenda sejak tahun 60’an.
[caption id="attachment_2441" align="aligncenter" width="600"] Sate Antasari, Pontianak. Sarapan dengan menu sate, kenapa tidak? (foto: tukangjalan-jalan.com)[/caption]
Tinutuan dan sering disebut Bubur Manado merupakan sarapan khas masyarakat Manado. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, kadang tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado. Di dalamnya, selain bubur dari beras terdapat labu kuning, berbagai sayur seperti kangkung, bayam, daun singkong, daun gedi, jagung rebus, tidak lupa daun kemangi. Kaldunya bisa berasal dari kuah ceker atau sesuai selera. Terkadang masih ditambah ikan asin atau pelengkap hidangan lain. Tinutuan Wakeke di Jalan Wakeke cukup populer di Manado. Berlokasi di Kawasan Wisata Kuliner Wakeke, Tinutuan ditaburi ikan roa yang telah dihaluskan.
[caption id="attachment_2442" align="aligncenter" width="1600"] Bubur Manado atau tinutuan yang legendaris. (foto: rumah anak rantau)[/caption]
Masyarakat Madura mengenal nasek ampog atau nasi jagung yang biasa disajikan saat pagi hari sebagai sarapan. Makanan ierbuat dari campuran nasi putih dan tumbukan kasar biji jagung. Kedua bahan dimasak bersama. Penyajiannya, nasi jagung dialasi daun pisang dan disajikan dengan pelengkapnya seperti urap, atau sayuran campuran lain, ikan asin, kerupuk, peyek teri, pepes,dan lain sebagainya. Madura memiliki menu pelengkap variatif untuk menemani nasi jagung, dan masing-masing berbeda. Nasi Jagung Madura di Pasar Wonokromo cukup populer dan memiliki banyak pelanggan yang mencari sarapan pagi sehat tersebut.
[caption id="attachment_2443" align="aligncenter" width="1024"] Di Madura dapat dengan mudah ditemukan nasi jagung sebagai menu sarapan. (foto: img.ulinulin.com)[/caption]
Papeda terbuat dari sagu. Bubur sagu ini biasa disajikan dengan ikan kuah kuning atau sop ikan yang ditambahkan kunyit sehingga berwarna kekuningan. Rasanya sedikit asam bila diberi belimbing wuluh atau lemon china. Enak dihidangkan selagi hangat. Papeda biasa dihidangkan di acara-acara resmi yang meunjukkan jati diri Orang Ambon. Cara menyantapnya cukup unik, tidak pakai sendok melainkan langsung diseruput. Waw Cafe Teluhu salah satu tempat populer yang menyediakan menu papeda.
[caption id="attachment_2444" align="aligncenter" width="1701"] Papeda meerupakan makanan khas Maluku, namun Papua memiliki makanan khas yang sama juga. (foto: klikhotel.com)[/caption]
Sepat ini bukan nama jenis ikan tapi sup/sayur yang disajikan bersama ikan. Ikan celup kuah sepat adalah ikan bakar yang disajikan dnegan nasi putih, sambal tomat, dan irisan mentimun. Kuah yang disajikan terdiri dari daun aru, mangga muda, tomat, belimbing wuluh, dan asam Sumbawa. Ikan yang disajikan adalah ikan patin bakar, baronang, atau kakap berukuran sedang. Adapun cara memakan sepat yaitu dengan mencelupkan potongan ikan patin bakar ke dalam sepat, lalu dapat diberi sambal dengan nasi.
[caption id="attachment_2445" align="aligncenter" width="1600"] Ikan yang disobek-sobek ke dalam bumbu sepat yang segar membuat menu sarapan Sumbawa ini disebut 'sepat'. (foto: exposeSumbawa)[/caption]
Ulat sagu merupakan salah satu makanan favorit di Papua. Terdapat begitu banyak kandungan gizi di dalam ulat sagu. Diambil dari pohon sagu yang sudah tua, sudah ditebang dan diambil sagunya, yang batangnya dibirkan begitu saja beberapa hari hingga membusuk dan memunculkan ulat-ulat sagu tersebut. Sate Uulat sagu ini lebih tepatnya merupakan makanan khas Raja Ampat.
[caption id="attachment_2446" align="alignnone" width="1200"] Sate ulat sagu yang bergizi tinggi dan diambil dari batang sagu yang telah membusuk ini juga kerap dijadikan sarapan masyarakat setempat. (foto: Super Adventure)[/caption]
Nah, traveler, pernahkah Anda mencicipi menu sarapan dengan makanan khas di salah satu dari 7 daerah di Indonesia ini?
- Mie Jalak Khas Sabang
Jika ke kota Sabang, jangan lupa sarapan Mie Jalak. Dinamakan Mie Jalak karena peraciknya bernama Pak Jalak. Berada di Jl. Perdagangan, sarapan ini banyak dicoba oleh masyarakat setempat. Mie Jalak disajikan dengan tauge, telur rebus setengah matang, dengan topping racikan ikan mirip daging yang dipotong lembut. Kuah yang dipakai menggunakan kaldu ikan sehingga terasa segar.
[caption id="attachment_2440" align="aligncenter" width="1536"] Mie Jalak khas Daerah Sabang. (foto: kulinermendikddb.ucontesa.info)[/caption]
- Sate Antasari Khas Pontianak
Sate Antasari menjadi salah satu menu sarapan pagi masyarakat kota Pontianak. Sate sapi yang dibakar dengan bumbu yang meresap sampai ke dalam. Hampir sama seperti di Jawa, disajikan dnegan bumbu kacang, namun diberi kuah kaldu bening lemak sapi yang beraroma rempah cengkeh dan kayu manis. Diberi taburang daun bawang dan seledri namun tanpa bawang goreng. Potongan timun menjadi pelengkap sate Antasari yang memang berada di Jalan Antasari no.66, Pontianak. Sate Antasari ini termasuk sudah melegenda sejak tahun 60’an.
[caption id="attachment_2441" align="aligncenter" width="600"] Sate Antasari, Pontianak. Sarapan dengan menu sate, kenapa tidak? (foto: tukangjalan-jalan.com)[/caption]
- Tinutuan Khas Manado
Tinutuan dan sering disebut Bubur Manado merupakan sarapan khas masyarakat Manado. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, kadang tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado. Di dalamnya, selain bubur dari beras terdapat labu kuning, berbagai sayur seperti kangkung, bayam, daun singkong, daun gedi, jagung rebus, tidak lupa daun kemangi. Kaldunya bisa berasal dari kuah ceker atau sesuai selera. Terkadang masih ditambah ikan asin atau pelengkap hidangan lain. Tinutuan Wakeke di Jalan Wakeke cukup populer di Manado. Berlokasi di Kawasan Wisata Kuliner Wakeke, Tinutuan ditaburi ikan roa yang telah dihaluskan.
[caption id="attachment_2442" align="aligncenter" width="1600"] Bubur Manado atau tinutuan yang legendaris. (foto: rumah anak rantau)[/caption]
- Nasi Jagung Khas Madura
Masyarakat Madura mengenal nasek ampog atau nasi jagung yang biasa disajikan saat pagi hari sebagai sarapan. Makanan ierbuat dari campuran nasi putih dan tumbukan kasar biji jagung. Kedua bahan dimasak bersama. Penyajiannya, nasi jagung dialasi daun pisang dan disajikan dengan pelengkapnya seperti urap, atau sayuran campuran lain, ikan asin, kerupuk, peyek teri, pepes,dan lain sebagainya. Madura memiliki menu pelengkap variatif untuk menemani nasi jagung, dan masing-masing berbeda. Nasi Jagung Madura di Pasar Wonokromo cukup populer dan memiliki banyak pelanggan yang mencari sarapan pagi sehat tersebut.
[caption id="attachment_2443" align="aligncenter" width="1024"] Di Madura dapat dengan mudah ditemukan nasi jagung sebagai menu sarapan. (foto: img.ulinulin.com)[/caption]
- Papeda Khas Maluku
Papeda terbuat dari sagu. Bubur sagu ini biasa disajikan dengan ikan kuah kuning atau sop ikan yang ditambahkan kunyit sehingga berwarna kekuningan. Rasanya sedikit asam bila diberi belimbing wuluh atau lemon china. Enak dihidangkan selagi hangat. Papeda biasa dihidangkan di acara-acara resmi yang meunjukkan jati diri Orang Ambon. Cara menyantapnya cukup unik, tidak pakai sendok melainkan langsung diseruput. Waw Cafe Teluhu salah satu tempat populer yang menyediakan menu papeda.
[caption id="attachment_2444" align="aligncenter" width="1701"] Papeda meerupakan makanan khas Maluku, namun Papua memiliki makanan khas yang sama juga. (foto: klikhotel.com)[/caption]
- Sepat Khas Sumbawa
Sepat ini bukan nama jenis ikan tapi sup/sayur yang disajikan bersama ikan. Ikan celup kuah sepat adalah ikan bakar yang disajikan dnegan nasi putih, sambal tomat, dan irisan mentimun. Kuah yang disajikan terdiri dari daun aru, mangga muda, tomat, belimbing wuluh, dan asam Sumbawa. Ikan yang disajikan adalah ikan patin bakar, baronang, atau kakap berukuran sedang. Adapun cara memakan sepat yaitu dengan mencelupkan potongan ikan patin bakar ke dalam sepat, lalu dapat diberi sambal dengan nasi.
[caption id="attachment_2445" align="aligncenter" width="1600"] Ikan yang disobek-sobek ke dalam bumbu sepat yang segar membuat menu sarapan Sumbawa ini disebut 'sepat'. (foto: exposeSumbawa)[/caption]
- Sate Ulat Sagu Khas Papua
Ulat sagu merupakan salah satu makanan favorit di Papua. Terdapat begitu banyak kandungan gizi di dalam ulat sagu. Diambil dari pohon sagu yang sudah tua, sudah ditebang dan diambil sagunya, yang batangnya dibirkan begitu saja beberapa hari hingga membusuk dan memunculkan ulat-ulat sagu tersebut. Sate Uulat sagu ini lebih tepatnya merupakan makanan khas Raja Ampat.
[caption id="attachment_2446" align="alignnone" width="1200"] Sate ulat sagu yang bergizi tinggi dan diambil dari batang sagu yang telah membusuk ini juga kerap dijadikan sarapan masyarakat setempat. (foto: Super Adventure)[/caption]
Nah, traveler, pernahkah Anda mencicipi menu sarapan dengan makanan khas di salah satu dari 7 daerah di Indonesia ini?
Comments
Post a Comment