Mencicipi Sajian Khas Kue Pia Nias
Selain dodol durian, Nias juga mempunyai makanan khas Kue Pia berjenis kering. Kue Pia Nias memang terbilang berukuran besar dibandingkan dengan Kue Pia lainnya di berbagai daerah. Kue Pia memang tergolong sebagai makanan kuliner asimilasi etnis Tiongkok di Indonesia. Dalam laman buahatiku.com, Kue Pia yang dikenal juga dengan Bakpia itu berasal dari dialek Hokkian dengan nama asli Tou Luk Pia yang artinya kue atau roti yang berisikan daging. Di Indonesia, Kue Pia divariasi dengan sangat beragam berisi kacang hijau, coklat, nanas, duren dan berbagai macam jenis.
Kue Pia Nias memang mengundang selera. Ukurannya pun, memang terbilang besar dan berjenis kue pia kering, sehingga terasa crispy dan renyah gurihnya. Kue Pia yang paling terkenal di Nias adalah merk Tanda Setia. Unit usahanya ada di Gunung Sitoli, tepatnya di seputar kawasan jalan Patimura atau jalan Sirao. Biasanya Kue Pia itu berisi gula merah dan tausa. Rasanya memang terbilang manis, seperti umumnya kue pia lainnya.
[caption id="attachment_2342" align="aligncenter" width="4608"] Kue Pia yang paling terkenal di Nias adalah merk Tanda Setia. Unit usahnya ada di Gunung Sitoli, tepatnya di seputar kawasan jalan Patimura atau jalan Sirao. Perlu diperhatikan, tidak semua makanan di Nias berlabel halal. (foto: Purwono Nugroho Adhi)[/caption]
Namun jika Anda ingin merasakan Kue Pia khas Nias yang lain daripada yang lain, Anda dapat merasakannya dengan berkunjung ke Biara Santa Clara atau seputar pengrajin makanan di Gunung Sitoli. Tentu dijamin, Kue Pia yang disajikan sangat berbeda, karena lebih besar, lebih terasa gula merahnya dan memang mempergunakan ramuan minyak babi dan dimasak secara tradisional. Untuk ukuran makanan sejenis kue pia, Kue Pia Nias memang membuat Anda langsung kenyang.
Tentu untuk makan Kue Pia Nias yang tradisional, tidak dapat langsung ditemukan di kedai-kedai oleh-oleh, Anda harus berburu sendiri di luar mainstream biasanya. Kue Pia Nias yang umumnya dijual, memang berukuran lebih kecil dibandingkan yang tradisional. Dan karena untuk kalangan umum, biasanya aroma dan ramuan minyak babi tidak disertakan. Namun, walaupun lebih kecil dari kue pia yang tradisional Nias, ukurannya tetap saja besar daripada kue pia lainnya.
Kue Pia Nias memang mengundang selera. Ukurannya pun, memang terbilang besar dan berjenis kue pia kering, sehingga terasa crispy dan renyah gurihnya. Kue Pia yang paling terkenal di Nias adalah merk Tanda Setia. Unit usahanya ada di Gunung Sitoli, tepatnya di seputar kawasan jalan Patimura atau jalan Sirao. Biasanya Kue Pia itu berisi gula merah dan tausa. Rasanya memang terbilang manis, seperti umumnya kue pia lainnya.
[caption id="attachment_2342" align="aligncenter" width="4608"] Kue Pia yang paling terkenal di Nias adalah merk Tanda Setia. Unit usahnya ada di Gunung Sitoli, tepatnya di seputar kawasan jalan Patimura atau jalan Sirao. Perlu diperhatikan, tidak semua makanan di Nias berlabel halal. (foto: Purwono Nugroho Adhi)[/caption]
Namun jika Anda ingin merasakan Kue Pia khas Nias yang lain daripada yang lain, Anda dapat merasakannya dengan berkunjung ke Biara Santa Clara atau seputar pengrajin makanan di Gunung Sitoli. Tentu dijamin, Kue Pia yang disajikan sangat berbeda, karena lebih besar, lebih terasa gula merahnya dan memang mempergunakan ramuan minyak babi dan dimasak secara tradisional. Untuk ukuran makanan sejenis kue pia, Kue Pia Nias memang membuat Anda langsung kenyang.
Tentu untuk makan Kue Pia Nias yang tradisional, tidak dapat langsung ditemukan di kedai-kedai oleh-oleh, Anda harus berburu sendiri di luar mainstream biasanya. Kue Pia Nias yang umumnya dijual, memang berukuran lebih kecil dibandingkan yang tradisional. Dan karena untuk kalangan umum, biasanya aroma dan ramuan minyak babi tidak disertakan. Namun, walaupun lebih kecil dari kue pia yang tradisional Nias, ukurannya tetap saja besar daripada kue pia lainnya.
Comments
Post a Comment