Maron Mangrove Edupark, Ekowisata yang Lagi Hits di Semarang
Maron Mangrove Edupark Semarang merupakan ekowisata hutan mangrove atau hutan bakau. Destinasi wisata hutan mangrove seluas lima hektare ini terletak di sekitar Pantai Maron Semarang, dengan akses masuk yang sama tak jauh dari Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang.
Menurut Tempo.com, sejak dibuka sampai saat ini, sudah banyak pengunjung yang mendatangi destinasi wisata itu dengan kisaran 50-100 orang/hari, dan bisa 500 orang saat akhir pekan.
"Para pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru selain berwisata. Mereka bisa belajar bagaimana mengenal, menanam, dan merawat mangrove," kata pengelola Maroon Mangrove Edupark Semarang Rusmadi, Ketua Kelompok Mekartani Lindung.
[caption id="attachment_2352" align="aligncenter" width="2304"] Menjelajahi hutan bakau di Maron Mangrove Edupark, Semarang. (foto: assets.kompasiana.com)[/caption]
Ia menjelaskan tanaman mangrove sebenarnya bukan hanya berfungsi sebagai pelindung daratan dari ancaman abrasi atau pengikisan, melainkan bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan dan sebagainya. Khususnya, tanaman mangrove jenis Bruguiera dan Avicennia yang bisa diolah menjadi bahan makanan yang lezat dan selama ini masyarakat setempat juga sudah memanfaatkannya.
Hutan mangrove ini merupakan hasil swadaya masyarakat setempat dibantu mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN). Dari PT Phapros juga sudah membantu dari CSR (corporate social responsibility). Untuk membuat pengunjung nyaman, Rusmadi mengatakan pengelola berencana menambah fasilitas, seperti perahu yang nantinya bisa mengangkut pengunjung dari hutan mangrove menuju Maerokoco.
Berkunjung ke Maron Mangrove Edupark ini memang sebaiknya dilakukan di pagi hari. Terlambat agak siang, membuat kita merasakan terik matahari yang menyengat. Namun Anda tak akan merasa rugi jika dibandingkan dengan pengalaman bermakna Anda pergi ke hutan bakau yang memiliki pemandangan dan edukasi yang menarik.
[caption id="attachment_2353" align="aligncenter" width="1600"] Hijaunya hijau, sepanjang jempatan panjang Maron Mangrove Edupark yang segar. (foto: services.sportourism.id)[/caption]
Maron Mangrove Edupark, menurut lihat.co.id, merupakan sebuah tempat ekowisata mangrove yang sedang hits di Semarang. Tempat ini menjadi menarik lantaran view yang telah ditawarkan dan dihasilkan sangatlah menarik. Bukan hanya itu saja, jika kita berada di tempat ini juga bisa mendapatkan background berlatar belakang pesawat terbang.
Bukan hanya pesawat terbang saja, di tempat wisata ini juga telah ada sebuah menara yang memiliki tinggi 10 meter. Menara ini bisa Anda gunakan untuk foto-foto dari atas. Tentu hal ini bisa menghasilkan foto yang bagus pada saat berliburan ke Mangrove Edupark tersebut.
Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung atau berliburan ke tempat wisata ini, Anda bisa datang langsung ke Tugurejo, Tugu, Tugurejo, Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Selain Maroon Mangrove Edupark, ada beberapa destinasi mangrove di Semarang, seperti hutan mangrove di Taman Maerokoco, Ekowisata Mangrove di Desa Tapak, kemudian Pantai Trimulyo, Semarang.
Menurut Tempo.com, sejak dibuka sampai saat ini, sudah banyak pengunjung yang mendatangi destinasi wisata itu dengan kisaran 50-100 orang/hari, dan bisa 500 orang saat akhir pekan.
"Para pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru selain berwisata. Mereka bisa belajar bagaimana mengenal, menanam, dan merawat mangrove," kata pengelola Maroon Mangrove Edupark Semarang Rusmadi, Ketua Kelompok Mekartani Lindung.
[caption id="attachment_2352" align="aligncenter" width="2304"] Menjelajahi hutan bakau di Maron Mangrove Edupark, Semarang. (foto: assets.kompasiana.com)[/caption]
Ia menjelaskan tanaman mangrove sebenarnya bukan hanya berfungsi sebagai pelindung daratan dari ancaman abrasi atau pengikisan, melainkan bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan dan sebagainya. Khususnya, tanaman mangrove jenis Bruguiera dan Avicennia yang bisa diolah menjadi bahan makanan yang lezat dan selama ini masyarakat setempat juga sudah memanfaatkannya.
Hutan mangrove ini merupakan hasil swadaya masyarakat setempat dibantu mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN). Dari PT Phapros juga sudah membantu dari CSR (corporate social responsibility). Untuk membuat pengunjung nyaman, Rusmadi mengatakan pengelola berencana menambah fasilitas, seperti perahu yang nantinya bisa mengangkut pengunjung dari hutan mangrove menuju Maerokoco.
Berkunjung ke Maron Mangrove Edupark ini memang sebaiknya dilakukan di pagi hari. Terlambat agak siang, membuat kita merasakan terik matahari yang menyengat. Namun Anda tak akan merasa rugi jika dibandingkan dengan pengalaman bermakna Anda pergi ke hutan bakau yang memiliki pemandangan dan edukasi yang menarik.
[caption id="attachment_2353" align="aligncenter" width="1600"] Hijaunya hijau, sepanjang jempatan panjang Maron Mangrove Edupark yang segar. (foto: services.sportourism.id)[/caption]
Maron Mangrove Edupark, menurut lihat.co.id, merupakan sebuah tempat ekowisata mangrove yang sedang hits di Semarang. Tempat ini menjadi menarik lantaran view yang telah ditawarkan dan dihasilkan sangatlah menarik. Bukan hanya itu saja, jika kita berada di tempat ini juga bisa mendapatkan background berlatar belakang pesawat terbang.
Bukan hanya pesawat terbang saja, di tempat wisata ini juga telah ada sebuah menara yang memiliki tinggi 10 meter. Menara ini bisa Anda gunakan untuk foto-foto dari atas. Tentu hal ini bisa menghasilkan foto yang bagus pada saat berliburan ke Mangrove Edupark tersebut.
Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung atau berliburan ke tempat wisata ini, Anda bisa datang langsung ke Tugurejo, Tugu, Tugurejo, Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Selain Maroon Mangrove Edupark, ada beberapa destinasi mangrove di Semarang, seperti hutan mangrove di Taman Maerokoco, Ekowisata Mangrove di Desa Tapak, kemudian Pantai Trimulyo, Semarang.
Comments
Post a Comment