Kulon Progo Akan Bangun Wisata Edukasi Taman Kerajaan Nusantara
Taman Kerajaan Nusantara rencana akan didirikan di Kulon Progo. Inimerupakan ide dari Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo yang disampaikan saat meluncurkan KULFEST-Festival Kampung Budaya di Gedung Sapta Pesona, Kementrian Pariwisata yang baru lalu.
"Kita juga akan membangun taman mini-nya kerajaan-kerajaan Indonesia. Namanya Taman Kerajaan Nusantara. Seluas 50 hektar, terinspirasi dari Kerajaan Gajah Mada yang ingin mempersatukan Nusantara," ungkap Hasto, dilansir dari Kompas.com.
Menyambut rencana beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada 2019, Kabupaten Kulon Progo memang terus bersiap dengan menambah ragam destinasi wisatanya. Keunggulan di bidang budaya ini dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membangun destinasi bersifat kebudayaan.
Taman kerajaan tersebut nanti akan mempersatukan 43 kerajaan dari seluruh Nusantara yang jaya pada masa lampau. Wisatawan bisa mempelajari masa kejayaan tiap kerajaan di Nusantara. Mereka akan disuguhkan kebudayaan khas masing-masing kerajaan, jejak dan bukti sejarahnya, hingga membuat kerajinan khasnya jika ada.
Ke-43 kerajaan tersebut dipilih berdasarkan bukti-bukti sejarah yang representatif untuk dikenalkan kepada wisatawan. Semuanya memiliki andil besar di Nusantara, memiliki kearifan lokal yang luar biasa, dan masih lengkap bukti-bukti fisiknya untuk dipamerkan dan dipelajari.
"Tahun ini sudah tahap DED, lalu perencanaan tersebut kita roadshow-kan ke Mendikbud, Menpar, juga bupati dan gubernur. Sementara ini sudah mendapat izin inventaris dari 43 kerajaan Nusantara," ungkap Hasto lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide tersebut. Ia mengaku tertarik dengan gagasan unik yang memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia. Menurutnya, ide tamannya bagus sekali, marketing menjualnya akan mudah, karena orang akan berkunjung ke daerah-daerah asalnya. Jadi akan didukung sebagai attraction di Kulon Progo.
Selain itu, demi kesiapan daerahnya di 2019, Kulon Progo berencana membangun destinasi-destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan, termasuk prasasti.
Menurut lifestyle.com, proyek ini akan menjadi alternatif bagi wisata berbasis kebudayaan untuk menarik wisatawan. Kehadiran wisatawan dipastikan akan menciptakan peluang berusaha bagi warga dalam berbagai versi. Selain itu, hal ini juga selaras dengan pengembangan wisata kawasan Utara Kulonprogo.
"Kita juga akan membangun taman mini-nya kerajaan-kerajaan Indonesia. Namanya Taman Kerajaan Nusantara. Seluas 50 hektar, terinspirasi dari Kerajaan Gajah Mada yang ingin mempersatukan Nusantara," ungkap Hasto, dilansir dari Kompas.com.
Menyambut rencana beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada 2019, Kabupaten Kulon Progo memang terus bersiap dengan menambah ragam destinasi wisatanya. Keunggulan di bidang budaya ini dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membangun destinasi bersifat kebudayaan.
Taman kerajaan tersebut nanti akan mempersatukan 43 kerajaan dari seluruh Nusantara yang jaya pada masa lampau. Wisatawan bisa mempelajari masa kejayaan tiap kerajaan di Nusantara. Mereka akan disuguhkan kebudayaan khas masing-masing kerajaan, jejak dan bukti sejarahnya, hingga membuat kerajinan khasnya jika ada.
Ke-43 kerajaan tersebut dipilih berdasarkan bukti-bukti sejarah yang representatif untuk dikenalkan kepada wisatawan. Semuanya memiliki andil besar di Nusantara, memiliki kearifan lokal yang luar biasa, dan masih lengkap bukti-bukti fisiknya untuk dipamerkan dan dipelajari.
"Tahun ini sudah tahap DED, lalu perencanaan tersebut kita roadshow-kan ke Mendikbud, Menpar, juga bupati dan gubernur. Sementara ini sudah mendapat izin inventaris dari 43 kerajaan Nusantara," ungkap Hasto lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide tersebut. Ia mengaku tertarik dengan gagasan unik yang memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia. Menurutnya, ide tamannya bagus sekali, marketing menjualnya akan mudah, karena orang akan berkunjung ke daerah-daerah asalnya. Jadi akan didukung sebagai attraction di Kulon Progo.
Selain itu, demi kesiapan daerahnya di 2019, Kulon Progo berencana membangun destinasi-destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan, termasuk prasasti.
Menurut lifestyle.com, proyek ini akan menjadi alternatif bagi wisata berbasis kebudayaan untuk menarik wisatawan. Kehadiran wisatawan dipastikan akan menciptakan peluang berusaha bagi warga dalam berbagai versi. Selain itu, hal ini juga selaras dengan pengembangan wisata kawasan Utara Kulonprogo.
Comments
Post a Comment