Bong Kopitown, Penjara yang Tak Bakal Bikin Jera
Setiba di Jogja, saya diajak makan malam di Bong Kopitown, salah satu restoran unik di Jogja. Saya seperti diajak ke sebuah penjara yang tak bakal membuat jera. Keunikannya mulai terlihat dari bentuk bangunannya yang penuh dengan terali besi. Wow, saya menunggu kejutan berikutnya di Bong Kopitown ini.
Bong Kopitown membuat saya berpikir, menikmati Jogja memang tak ada habisnya, kekaguman datang karena kreativitas orang-orang dalam mengelola kotanya. Banyak tempat maupun kegiatan penuh dengan kejutan, sehingga tak bosan berada di kota Gudeg ini.
Bong Kopitown yang menjadi restoran "penjara" pertama di Indonesia menyajikan menu khas Cina peranakan dari Medan dan Singkawang. Menu-menunya akan membuat Anda menjadi napi paling bahagia di dunia.
Bong Kopitowm adalah restoran yang menyajikan menu peranakan. Beberapa makanan yang bisa Anda pesan antara lain chicken nasi lemak, singkawang rojak, bong chicken curry, hainan chicken dan lain-lain. Di deretan minuman, Anda bisa mencicipi lychee tea, unripe mango ice chaved, kopi tetes, kopi ampas, kopi tarik, ying yang coffee and tea, es jeruk kalimantan dan masih banyak lagi. Semua menu rata-rata seharga tak lebih dari Rp. 30 ribu.
[caption id="attachment_2254" align="aligncenter" width="1600"] Menu yang dikemas seperti surat kabar, keunikan lain Bong Kopitown, karena gaya tulisan di dalamnya amat menarik. (foto: 3.bp.blogspot.com)[/caption]
Spounik.com mengulas hal seperti yang saya alami; demi memprovokasi pengunjung untuk mencicipi segala menu yang disajikan, pengelola Bong Kopitown membuat “koran” bernama “Old Town Post” yang menceritakan tentang 3 penjahat yang justru berniat menjalani hukuman karena ingin merasakan aneka menu “koki penjara” yang terkenal enak. Mereka adalah Lee, Ming dan Ken. Diceritakan bahwa Lee adalah seorang penjahat yang bertubuh mungil dan sangat licin serta pandai meloloskan diri. Pada akhirnya ia menyerahkan diri ke penjara karena penasaran dengan makanan yang bernama ote-ote. Penjahat kedua, Ming, terkenal pandai menyamar dengan julukan 1000 wajah. Ia pun mengikuti langkah Lee karena ingin menyantap Choi Pan. Sedangkan Ken adalah penjahat yang bertubuh gemuk, sangat pandai bersilat lidah dan mempengaruhi orang lain. Namun sifat rakusnya membuat ia memutuskan untuk menyerahkan diri karena juga tergiur dengan makanan penjara ini. Lelucon fiktif tersebut tentu saja menggelitik para pengunjung dan menumbuhkan hasrat makan.
Agar memperkuat suasana penjara, restoran yang memiliki tagline “the happiest prisoner on earth” ini mendesain interior ruangan dengan jeruji-jeruji besi. Dinding ruangan diplester dengan semen kasar. Kursi-kursi yang disediakan untuk para pengunjung pun bukanlah tempat duduk yang empuk. Beberapa diantaranya menggunakan kursi besi, sudut lainnya memakai kursi kayu.
Tidak hanya itu, pelayan Bong Kopitown didandani laksana petugas penjara. Walaupun tak berpenampilan lusuh dan garang namun mereka menggunakan seragam dengan aksen garis-garis hitam putih. Mirip sipir penjara tempo dulu. Namun Anda akan tetap dibuat cukup nyaman berada di dalam penjara.
Bong Kopitown terletak di jalan Sagan nomor 4. Ada kalanya restoran ini menggelar live akustik pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
Bong Kopitown membuat saya berpikir, menikmati Jogja memang tak ada habisnya, kekaguman datang karena kreativitas orang-orang dalam mengelola kotanya. Banyak tempat maupun kegiatan penuh dengan kejutan, sehingga tak bosan berada di kota Gudeg ini.
Bong Kopitown yang menjadi restoran "penjara" pertama di Indonesia menyajikan menu khas Cina peranakan dari Medan dan Singkawang. Menu-menunya akan membuat Anda menjadi napi paling bahagia di dunia.
Bong Kopitowm adalah restoran yang menyajikan menu peranakan. Beberapa makanan yang bisa Anda pesan antara lain chicken nasi lemak, singkawang rojak, bong chicken curry, hainan chicken dan lain-lain. Di deretan minuman, Anda bisa mencicipi lychee tea, unripe mango ice chaved, kopi tetes, kopi ampas, kopi tarik, ying yang coffee and tea, es jeruk kalimantan dan masih banyak lagi. Semua menu rata-rata seharga tak lebih dari Rp. 30 ribu.
[caption id="attachment_2254" align="aligncenter" width="1600"] Menu yang dikemas seperti surat kabar, keunikan lain Bong Kopitown, karena gaya tulisan di dalamnya amat menarik. (foto: 3.bp.blogspot.com)[/caption]
Spounik.com mengulas hal seperti yang saya alami; demi memprovokasi pengunjung untuk mencicipi segala menu yang disajikan, pengelola Bong Kopitown membuat “koran” bernama “Old Town Post” yang menceritakan tentang 3 penjahat yang justru berniat menjalani hukuman karena ingin merasakan aneka menu “koki penjara” yang terkenal enak. Mereka adalah Lee, Ming dan Ken. Diceritakan bahwa Lee adalah seorang penjahat yang bertubuh mungil dan sangat licin serta pandai meloloskan diri. Pada akhirnya ia menyerahkan diri ke penjara karena penasaran dengan makanan yang bernama ote-ote. Penjahat kedua, Ming, terkenal pandai menyamar dengan julukan 1000 wajah. Ia pun mengikuti langkah Lee karena ingin menyantap Choi Pan. Sedangkan Ken adalah penjahat yang bertubuh gemuk, sangat pandai bersilat lidah dan mempengaruhi orang lain. Namun sifat rakusnya membuat ia memutuskan untuk menyerahkan diri karena juga tergiur dengan makanan penjara ini. Lelucon fiktif tersebut tentu saja menggelitik para pengunjung dan menumbuhkan hasrat makan.
Agar memperkuat suasana penjara, restoran yang memiliki tagline “the happiest prisoner on earth” ini mendesain interior ruangan dengan jeruji-jeruji besi. Dinding ruangan diplester dengan semen kasar. Kursi-kursi yang disediakan untuk para pengunjung pun bukanlah tempat duduk yang empuk. Beberapa diantaranya menggunakan kursi besi, sudut lainnya memakai kursi kayu.
Tidak hanya itu, pelayan Bong Kopitown didandani laksana petugas penjara. Walaupun tak berpenampilan lusuh dan garang namun mereka menggunakan seragam dengan aksen garis-garis hitam putih. Mirip sipir penjara tempo dulu. Namun Anda akan tetap dibuat cukup nyaman berada di dalam penjara.
Bong Kopitown terletak di jalan Sagan nomor 4. Ada kalanya restoran ini menggelar live akustik pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
Comments
Post a Comment