Romantisme Kota Luzern
Selama ini, orang selalu menilai Paris dan Venezia sebagai kota romantis buat pasangan yang sedang berlibur. Kedua kota itu sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sehingga di setiap tempat kita akan melihat banyak pasangan yang menghabiskan waktu berlibur bersama. Bagaimana dengan Luzern?
[caption id="attachment_1491" align="aligncenter" width="640"] foto: scherminator.com[/caption]
Saya keluar jam 9 pagi. Menyusuri pinggir danau yang berair jernih dan berwarna biru kehijauan. Di pinggir terdapat gedung-gedung yang cantik dan taman-taman bunga warna warni. Kebetulan saat ini musim semi. Sementara di ujung sana terdapat gunung-gunung yang masih tertutup salju. Sungguh indah.
Yang menarik perhatian saya justru di setiap kursi taman banyak pasangan baik tua dan muda yang sedang berpelukan menikmati keindahan kota ini. Ada juga yang membawa anaknya dan membiarkan mereka bermain dan berlarian di taman.
Di sepanjang trotoar juga lebih banyak pasangan yang berjalan bersama dengan pelan sambil bergandengan tangan. Tak ada yang terburu-buru di kota ini. Semua bergerak pelan dan santai sambil tak lepas mengabadikan keindahan kota dengan kamera poket mereka.
Di restoran-restoran yang berjejer baik yang menjadi satu dengan hotel maupun yang berdiri sendiri, juga banyak terdapat pasangan tua dan muda. Ada yang menikmati makanannya dan sebagian lagi membaca buku. Sungguh senang melihat mereka. Jauh dari hingar bingar kota Paris atau padatnya wisatawan yang berjalan kaki atau naik gondola mengelingi Venesia.
Menjelang siang, kota ini makin diramaikan oleh turis yang datang dari seluruh dunia. Namun semua tampak berjalan lebih santai. Terbawa oleh suasana kota. Kebanyakan mereka keluar hotel menuju stasiun untuk ke Mount Titlis. Sebagian kecil saja yang justru berjalan meluangkan waktu untuk menikmati kota indah ini.
[caption id="attachment_1490" align="aligncenter" width="640"] foto: desalpes-luzern.ch[/caption]
Dan datanglah sore hari. Ketika usai jam kerja dan matahari sudah mulai turun. Maka kita akan melihat banyak orang yang selesai kerja menghabiskan waktu dengan duduk-duduk sambil ngobrol bersama teman-temannya. Ada yang langsung duduk di rumput-rumput taman yang menghijau. Atau memilih di kursi-kursi yang tersedia di sepanjang tepi danau Lucerne. Sebagian memenuhi kursi-kursi di restoran dan cafe yang tersedia. Tampak kota ini menjadi tempat bersantai semua penduduk dan turis yang ada di sini.
Menjelang malam maka mereka akan beranjak pindah ke bar-bar dan restoran yang baru buka. Semua bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Ada beberapa jalan kecil yang tidak boleh dilewati oleh kendaraan dipenuhi oleh bar dan cafe. Tempat-tempat tersebut menyediakan kursi sampai keluar dipinggir jalan. Juga bar-bar terbuka yang pengunjungnya minum sambil berdiri memenuhi jalan yang ada. Yang berpasangan memenuhi kursi-kursi yang tersedia.
Suasana Kota Luzern membuat pasangan yang datang kesini bersikap romantis terhadap pasangannya, tampa mereka rencanakan. Terbawa oleh suasana kota dan gaya hidup penghuninya. (zh)
Setelah mengunjungi Paris dan Venesia, saya juga mengunjungi Luzern yang ada di Swiss. Ini kali kedua saya mengunjungi kota ini. Pertama kali tahun 2015 dan hanya satu hari. Saat ini saya menyediakan waktu dua hari.
Luzern selama ini dikenal sebagai destinasi wisata persinggahan traveler yang ingin ke Mount Titlis. Sehingga wisatawan yang datang ke kota ini kebanyakan hanya menginap semalam kemudian langsung pergi lagi ke destinasi wisata lainnya.
Namun dengan waktu yang lebih banyak, saya menjelajahi kota ini baik berjalan kaki dan naik tram. Kebetulan hotel tempat saya menginap berada di pinggir danau tak jauh dari pusat kota.
[caption id="attachment_1491" align="aligncenter" width="640"] foto: scherminator.com[/caption]
Saya keluar jam 9 pagi. Menyusuri pinggir danau yang berair jernih dan berwarna biru kehijauan. Di pinggir terdapat gedung-gedung yang cantik dan taman-taman bunga warna warni. Kebetulan saat ini musim semi. Sementara di ujung sana terdapat gunung-gunung yang masih tertutup salju. Sungguh indah.
Yang menarik perhatian saya justru di setiap kursi taman banyak pasangan baik tua dan muda yang sedang berpelukan menikmati keindahan kota ini. Ada juga yang membawa anaknya dan membiarkan mereka bermain dan berlarian di taman.
Di sepanjang trotoar juga lebih banyak pasangan yang berjalan bersama dengan pelan sambil bergandengan tangan. Tak ada yang terburu-buru di kota ini. Semua bergerak pelan dan santai sambil tak lepas mengabadikan keindahan kota dengan kamera poket mereka.
Di restoran-restoran yang berjejer baik yang menjadi satu dengan hotel maupun yang berdiri sendiri, juga banyak terdapat pasangan tua dan muda. Ada yang menikmati makanannya dan sebagian lagi membaca buku. Sungguh senang melihat mereka. Jauh dari hingar bingar kota Paris atau padatnya wisatawan yang berjalan kaki atau naik gondola mengelingi Venesia.
Menjelang siang, kota ini makin diramaikan oleh turis yang datang dari seluruh dunia. Namun semua tampak berjalan lebih santai. Terbawa oleh suasana kota. Kebanyakan mereka keluar hotel menuju stasiun untuk ke Mount Titlis. Sebagian kecil saja yang justru berjalan meluangkan waktu untuk menikmati kota indah ini.
Sore dan malam hari
[caption id="attachment_1490" align="aligncenter" width="640"] foto: desalpes-luzern.ch[/caption]
Dan datanglah sore hari. Ketika usai jam kerja dan matahari sudah mulai turun. Maka kita akan melihat banyak orang yang selesai kerja menghabiskan waktu dengan duduk-duduk sambil ngobrol bersama teman-temannya. Ada yang langsung duduk di rumput-rumput taman yang menghijau. Atau memilih di kursi-kursi yang tersedia di sepanjang tepi danau Lucerne. Sebagian memenuhi kursi-kursi di restoran dan cafe yang tersedia. Tampak kota ini menjadi tempat bersantai semua penduduk dan turis yang ada di sini.
Menjelang malam maka mereka akan beranjak pindah ke bar-bar dan restoran yang baru buka. Semua bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Ada beberapa jalan kecil yang tidak boleh dilewati oleh kendaraan dipenuhi oleh bar dan cafe. Tempat-tempat tersebut menyediakan kursi sampai keluar dipinggir jalan. Juga bar-bar terbuka yang pengunjungnya minum sambil berdiri memenuhi jalan yang ada. Yang berpasangan memenuhi kursi-kursi yang tersedia.
Suasana Kota Luzern membuat pasangan yang datang kesini bersikap romantis terhadap pasangannya, tampa mereka rencanakan. Terbawa oleh suasana kota dan gaya hidup penghuninya. (zh)
Comments
Post a Comment