Pantai Panjang Bengkulu Sebuah Destinasi Baru
Adakah yang mengenal Pantai Panjang? Jika ada, bisa jadi jumlahnya belum banyak. Atau sangat mungkin hanyalah para wisatawan domestik.
Bengkulu, kota di pesisir barat Pulau Sumatera yang berbatasan dengan Lampung, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat ini, belum terlalu akrab di telinga para wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Padahal jika terbang dari Jakarta hanya memakan waktu 50 menit saja. Jauh lebih dekat dari Bali atau Surabaya. Jaraknya hampir sama dengan Batam dan Belitung yang sekarang mulai banyak di kunjungi wisatawan domestik.
Sebenarnya ada banyak destinasi wisata yang menarik di Bengkulu. Baik wisata budaya, seperti Festival Tabot yang diadakan setiap tahun dan dihadiri ribuan masyarakat. Wisata sejarah dengan hadirnya Benteng Marlborough, rumah pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati dan juga Museum Bengkulu.
[caption id="attachment_1448" align="aligncenter" width="640"] Jika dikelola dengan baik, Pantai Panjang akan menjadi destinasi favorit wisatawan jika mereka ke Bengkulu. (Foto: ZH/traveltoday)[/caption]
Wisata alamnya justru lebih banyak pilihan. Disini ada beberapa danau yang cantik namun belum tersentuh investor untuk mengelolanya sebagai destinasi wisata. Ada bunga bangkai atau Bunga Raflessia Arnoldi yang tumbuh musiman dan sangat terkenal di dunia. Bukit-bukit yang bisa didaki untuk penggila hiking dan treking. Dan yang paling utama tentu saja pantai-pantai yang memanjang puluhan kilometer di kota Bengkulu. Salah satu yang terkenal dan sudah menjadi tujuan wisata utama di Bengkulu adalah Pantai Panjang.
Pantai ini mengingatkan saya akan pantai Ipanema dan pantai Copacabana di Rio De Janeiro, Brazil. Itu karena letaknya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari pusat kota, pasirnya yang putih dan halus, ombaknya yang cukup besar, dan setiap sore anak-anak bermain bola serta bersantai menikmati sunset di tepinya.
Yang membedakan, tentu saja Ipanema dan Copacabana sudah mendunia. Sedangkan Pantai Panjang baru dikunjungi wisatawan domestik. Itupun belum ramai.
Perbedaan utama lainnya, di sepanjang pantai Ipanema dan Cobacabana, kita bebas berenang dan bermain selancar air dan melakukan olahraga air lainnya. Tapi itu tidak dapat dilakukan di Pantai Panjang.
Di beberapa bagian pantai ini terdapat palung laut dan ombak bawahnya yang lebih besar. Sehingga banyak perenang yang sering terjebak dan terbawa arus ke tengah. Hal ini cukup membahayakan. Menurut cerita penduduk setempat sudah banyak korban di pantai ini. Saya tidak melihat penjaga pantai, tanda bahaya, dan larangan untuk pengunjung.
Semestinya bisa dilakukan penelitian terhadap daerah-daerah yang berbahaya. Kemudian dipasanglah tanda bahaya di sana. Semakin banyak korban akibat ketidaktahuan tentu akan merugikan pariwisata di pantai ini.
Sedangkan di tempat yang aman bisa disediakan tali-tali pembatas dengan drum-drum besar yang di bawahnya terdapat jaring pengaman. Seperti yang saya lihat di Pantai Pattaya, Thailand. Sehingga para wisatawan dapat berenang dan tahu batasan keselamatan yang tidak boleh dilanggar.
Keberadaan para penjaga pantai sangat perlu. Selain akan memberikan rasa aman kepada para pengunjung, keahlian mereka sangat diperlukan dalam situasi darurat.
Sebenarnya ada pantai yang sudah ditetapkan sebagai tempat berenang dan olahraga air, yaitu Pantai Tapak Paderi. Letaknya di depan Benteng Marlborough. Letaknya sangat strategis dan jarak tepi ke bibir pantai juga sangat luas.
Namun sayangnya pantai ini sangat kotor dan berantakan. Sampah bertebaran dimana-mana. Rumput tumbuh dengan tinggi dan merambat dengan liar. Pedagang dan penyewa ban memasang tenda semaunya. Perahu-perahu nelayan juga parkir di sembarang tempat. Benar-benar merusak pemandangan. Miris melihatnya.
Pantai Tapak Paderi sangat potensial untuk dijadikan arena water sport layaknya Benoa Bali. Tentu saja jika saja pantai ini dibuat rapi dan dikelola dengan baik. Bisa juga dikembangkan sebagai tempat berenang dan destinasi favorit keluarga layaknya Pantai Ancol di Jakarta.
[caption id="attachment_1447" align="aligncenter" width="640"] Anda bisa melihat betapa luasnya hamparan pasir putih di Pantai Panjang, Bengkulu ini. Perlu sentuhan profesional.[/caption]
Saya telah menyusuri pantai-pantai yang ada di kota Bengkulu. Mulai dari Pantai Tapak Paderi sampai ujung Pantai Pasir Panjang yang panjangnya lebih dari 5 kilometer. Saya membayangkan jika saja pantai-pantai yang aslinya sudah indah ini dikelola dengan baik. Tentu akan sangat menyenangkan.
Perlu dibuat beberapa atraksi menarik di sana. Bayangkan jika ada pantai khusus untuk rekreasi keluarga yang bisa buat berenang, main pasir bersama anak-anak dan berbagai fasilitas menarik lainnya. Mungkin juga ada pantai yang khusus untuk olahraga air yang menyediakan banana boat, jet sky, parasailing, kano, dan lain-lainnya.
Pantai khusus untuk olahraga pantai juga bisa dijadikan alternatif pengembangan. Di sana bisa dijadikan arena voly pantai, tenis pantai, futsal, alat-alat gym outdoor, dan beberapa olahraga lainnya. Seperti pantai-pantai khusus olahraga di Sydney Australia.
Memadukan wisata alam dan seni pun menarik. Bukan tidak mungkin ada pantai yang disiapkan khusus untuk para musisi menampilkan keahlian mereka menghibur para pengunjung pantai. Dengan panggung kecil dan tempat-tempat duduk pantai layaknya Pantai Seminyak, Bali.
Di bagian ujung Pantai Panjang terdapat gugusan pohon cemara. Rasanya akan menarik jika dijadikan untuk outing dan gathering baik bagi perusahaan maupun keluarga. Dari pohon ke pohon tersebut bisa dibuat banyak permainan ketangkasan untuk menguji ketangkasan dan adrenalin pengunjung.
Sedangkan yang paling ujung sekali bisa dibuat pantai khusus untuk orang yang menyukai ketenangan. Pantai ini khusus untuk para pembaca buku, orang-orang tua yang menyukai kesunyian, dan pasangan-pasangan yang tidak ingin diganggu. Mungkin tepat juga untuk pelancong yang sekadar ingin berjemur dan tiduran di pantai dan para pemancing yang menyukai ketenangan dan tak ingin pancing mereka terkait para pengunjung lainnya.
Jika pantai-pantai tematik ini bisa dibuat di Bengkulu. Tentu saja akan sangat menarik bagi para wisatawan. Promosi pantai pun akan sangat mudah. Karena sasarannya sudah sangat jelas. Semua tempat tersebut ada penikmatnya. Wisatawan yang datang bisa langsung memilih tempat sesuai seperti yang mereka inginkan.
Dan jika bosan mereka bisa berpindah-pindah tempat sesuai dengan keinginannya. Ada banyak atraksi pantai yang dapat mereka lakukan. Sehingga waktu kunjungan mereka akan lebih lama. Karena jualan pantai bukan hanya sekedar keindahannya tapi selain itu apa yang dapat mereka lakukan di sana, yang membuat wisatawan betah berlama-lama.
Sudah saatnya pemerintah daerah Bengkulu mengajak kerjasama pihak swasta yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, untuk mengelola pantai-pantai indah tersebut. Sehingga menjadi destinasi wisata baru yang bisa menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
Imbasnya bukan hanya menambah penghasilan daerah tapi juga akan menyentuh semua industri yang berhubungan secara langsung dengan pariwisata. Seperti transportasi, perhotelan, kuliner, produk kerajinan rakyat, usaha tour & travel, serta industri kecil dan menengah lainnya.
Dengan segala potensi alam tadi, Bengkulu tak seharusnya teringgal dari daerah lainnya. Semoga…. (zh)
Bengkulu, kota di pesisir barat Pulau Sumatera yang berbatasan dengan Lampung, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat ini, belum terlalu akrab di telinga para wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Padahal jika terbang dari Jakarta hanya memakan waktu 50 menit saja. Jauh lebih dekat dari Bali atau Surabaya. Jaraknya hampir sama dengan Batam dan Belitung yang sekarang mulai banyak di kunjungi wisatawan domestik.
Sebenarnya ada banyak destinasi wisata yang menarik di Bengkulu. Baik wisata budaya, seperti Festival Tabot yang diadakan setiap tahun dan dihadiri ribuan masyarakat. Wisata sejarah dengan hadirnya Benteng Marlborough, rumah pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati dan juga Museum Bengkulu.
Kekayaan wisata alam di Bengkulu
[caption id="attachment_1448" align="aligncenter" width="640"] Jika dikelola dengan baik, Pantai Panjang akan menjadi destinasi favorit wisatawan jika mereka ke Bengkulu. (Foto: ZH/traveltoday)[/caption]
Wisata alamnya justru lebih banyak pilihan. Disini ada beberapa danau yang cantik namun belum tersentuh investor untuk mengelolanya sebagai destinasi wisata. Ada bunga bangkai atau Bunga Raflessia Arnoldi yang tumbuh musiman dan sangat terkenal di dunia. Bukit-bukit yang bisa didaki untuk penggila hiking dan treking. Dan yang paling utama tentu saja pantai-pantai yang memanjang puluhan kilometer di kota Bengkulu. Salah satu yang terkenal dan sudah menjadi tujuan wisata utama di Bengkulu adalah Pantai Panjang.
Pantai ini mengingatkan saya akan pantai Ipanema dan pantai Copacabana di Rio De Janeiro, Brazil. Itu karena letaknya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari pusat kota, pasirnya yang putih dan halus, ombaknya yang cukup besar, dan setiap sore anak-anak bermain bola serta bersantai menikmati sunset di tepinya.
Yang membedakan, tentu saja Ipanema dan Copacabana sudah mendunia. Sedangkan Pantai Panjang baru dikunjungi wisatawan domestik. Itupun belum ramai.
Perbedaan utama lainnya, di sepanjang pantai Ipanema dan Cobacabana, kita bebas berenang dan bermain selancar air dan melakukan olahraga air lainnya. Tapi itu tidak dapat dilakukan di Pantai Panjang.
Di beberapa bagian pantai ini terdapat palung laut dan ombak bawahnya yang lebih besar. Sehingga banyak perenang yang sering terjebak dan terbawa arus ke tengah. Hal ini cukup membahayakan. Menurut cerita penduduk setempat sudah banyak korban di pantai ini. Saya tidak melihat penjaga pantai, tanda bahaya, dan larangan untuk pengunjung.
Semestinya bisa dilakukan penelitian terhadap daerah-daerah yang berbahaya. Kemudian dipasanglah tanda bahaya di sana. Semakin banyak korban akibat ketidaktahuan tentu akan merugikan pariwisata di pantai ini.
Sedangkan di tempat yang aman bisa disediakan tali-tali pembatas dengan drum-drum besar yang di bawahnya terdapat jaring pengaman. Seperti yang saya lihat di Pantai Pattaya, Thailand. Sehingga para wisatawan dapat berenang dan tahu batasan keselamatan yang tidak boleh dilanggar.
Keberadaan para penjaga pantai sangat perlu. Selain akan memberikan rasa aman kepada para pengunjung, keahlian mereka sangat diperlukan dalam situasi darurat.
Pantai Tapak Paderi
Sebenarnya ada pantai yang sudah ditetapkan sebagai tempat berenang dan olahraga air, yaitu Pantai Tapak Paderi. Letaknya di depan Benteng Marlborough. Letaknya sangat strategis dan jarak tepi ke bibir pantai juga sangat luas.
Namun sayangnya pantai ini sangat kotor dan berantakan. Sampah bertebaran dimana-mana. Rumput tumbuh dengan tinggi dan merambat dengan liar. Pedagang dan penyewa ban memasang tenda semaunya. Perahu-perahu nelayan juga parkir di sembarang tempat. Benar-benar merusak pemandangan. Miris melihatnya.
Pantai Tapak Paderi sangat potensial untuk dijadikan arena water sport layaknya Benoa Bali. Tentu saja jika saja pantai ini dibuat rapi dan dikelola dengan baik. Bisa juga dikembangkan sebagai tempat berenang dan destinasi favorit keluarga layaknya Pantai Ancol di Jakarta.
Pantai-pantai tematik
[caption id="attachment_1447" align="aligncenter" width="640"] Anda bisa melihat betapa luasnya hamparan pasir putih di Pantai Panjang, Bengkulu ini. Perlu sentuhan profesional.[/caption]
Saya telah menyusuri pantai-pantai yang ada di kota Bengkulu. Mulai dari Pantai Tapak Paderi sampai ujung Pantai Pasir Panjang yang panjangnya lebih dari 5 kilometer. Saya membayangkan jika saja pantai-pantai yang aslinya sudah indah ini dikelola dengan baik. Tentu akan sangat menyenangkan.
Perlu dibuat beberapa atraksi menarik di sana. Bayangkan jika ada pantai khusus untuk rekreasi keluarga yang bisa buat berenang, main pasir bersama anak-anak dan berbagai fasilitas menarik lainnya. Mungkin juga ada pantai yang khusus untuk olahraga air yang menyediakan banana boat, jet sky, parasailing, kano, dan lain-lainnya.
Pantai khusus untuk olahraga pantai juga bisa dijadikan alternatif pengembangan. Di sana bisa dijadikan arena voly pantai, tenis pantai, futsal, alat-alat gym outdoor, dan beberapa olahraga lainnya. Seperti pantai-pantai khusus olahraga di Sydney Australia.
Memadukan wisata alam dan seni pun menarik. Bukan tidak mungkin ada pantai yang disiapkan khusus untuk para musisi menampilkan keahlian mereka menghibur para pengunjung pantai. Dengan panggung kecil dan tempat-tempat duduk pantai layaknya Pantai Seminyak, Bali.
Di bagian ujung Pantai Panjang terdapat gugusan pohon cemara. Rasanya akan menarik jika dijadikan untuk outing dan gathering baik bagi perusahaan maupun keluarga. Dari pohon ke pohon tersebut bisa dibuat banyak permainan ketangkasan untuk menguji ketangkasan dan adrenalin pengunjung.
Sedangkan yang paling ujung sekali bisa dibuat pantai khusus untuk orang yang menyukai ketenangan. Pantai ini khusus untuk para pembaca buku, orang-orang tua yang menyukai kesunyian, dan pasangan-pasangan yang tidak ingin diganggu. Mungkin tepat juga untuk pelancong yang sekadar ingin berjemur dan tiduran di pantai dan para pemancing yang menyukai ketenangan dan tak ingin pancing mereka terkait para pengunjung lainnya.
Jika pantai-pantai tematik ini bisa dibuat di Bengkulu. Tentu saja akan sangat menarik bagi para wisatawan. Promosi pantai pun akan sangat mudah. Karena sasarannya sudah sangat jelas. Semua tempat tersebut ada penikmatnya. Wisatawan yang datang bisa langsung memilih tempat sesuai seperti yang mereka inginkan.
Dan jika bosan mereka bisa berpindah-pindah tempat sesuai dengan keinginannya. Ada banyak atraksi pantai yang dapat mereka lakukan. Sehingga waktu kunjungan mereka akan lebih lama. Karena jualan pantai bukan hanya sekedar keindahannya tapi selain itu apa yang dapat mereka lakukan di sana, yang membuat wisatawan betah berlama-lama.
Menggandeng investor dan profesional
Sudah saatnya pemerintah daerah Bengkulu mengajak kerjasama pihak swasta yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, untuk mengelola pantai-pantai indah tersebut. Sehingga menjadi destinasi wisata baru yang bisa menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
Imbasnya bukan hanya menambah penghasilan daerah tapi juga akan menyentuh semua industri yang berhubungan secara langsung dengan pariwisata. Seperti transportasi, perhotelan, kuliner, produk kerajinan rakyat, usaha tour & travel, serta industri kecil dan menengah lainnya.
Dengan segala potensi alam tadi, Bengkulu tak seharusnya teringgal dari daerah lainnya. Semoga…. (zh)
Comments
Post a Comment