Lost in Venice, Happy in Venezia
Venice atau lebih dikenal dengan kata Venezia merupakan magnet luar biasa bagi turis mancanegara yang mengunjungi Italia. Kota ini bersaing dengan Roma, Milan dan juga Pisa yang terkenal dengan menara miringnya.
Dalam perjalanan ke Eropa kali ini, Venezia langsung saya masukkan di daftar tujuan utama. Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi kota ini. Dan dalam kesempatan liburan ke Venezia kali ini, saya ingin memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi kota eksotis ini. Kota yang sangat terkenal sebagai kota wisata yang berada di atas air dengan kanal-kanal indahnya.
Saya menginap di daerah Mestre Centro, di luar kota Venezia. Karena datang saat liburan Paskah yang di Eropa dirayakan sampai 3 hari. Jadi hotel di Venezia semua penuh dan kalaupun ada harganya melambung tinggi. Apa daya, harapan saya untuk menginap di hotel-hotel di pinggir kanal-kanal di kota Venezia tidak tercapai.
Namun ternyata dari Mestre Centro yang merupakan pusat perdagangan dan perkantoran penunjang kota Venezia tidaklah jauh. Cukup naik tram atau bus, dengan membayar setengah euro sekali jalan tujuan Venezia. Anda akan dibawa langsung menyeberang ke kota Venezia dengan menyeberangi jembatan yang sangat panjang. Dan turun di terminal utama kota Venezia.
Begitu turun dari tram, di depan saya terpampang kanal yang besar yang langsung terhubung dengan lautan luas. Di pinggiran kanal terdapat terminal boat-boat yang bisa membawa kita menyusuri kanal-kanal yang ada di Venezia. Cukup dengan membayar €22, maka kita akan dibawa menyusuri kanal-kanal yang indah tersebut. Namun tur menggunakan boat tidak setiap jam ada. Lebih banyak boat-boat yang menjadi taxy yang dapat mengantar kita ke tujuan ke seluruh kota Venezia.
Sedangkan untuk naik gondola yang sangat terkenal di Venezia. Satu gondola dibanderol €80 untuk siang hari dan €100 untuk malam hari. Maksimal diisi sebanyak 6 orang. Kalau mau diisi satu atau dua orang, harga tetap sama. Karena bayar per gondola. Kita akan dibawa menyusuri keindahan kanal-kanal di kota Venesia diatas gondola yang dihias dengan indah. Sungguh romantis jika hanya berdua bersama pasangan kita.
[caption id="attachment_1488" align="aligncenter" width="640"] foto: chrystal-clear.com[/caption]
Namun dari awal saya ingin menyusuri kota Venezia dengan berjalan kaki. Karena naik gondola atau boat sudah terlalu mainstream dan banyak tempat yang tidak dapat dikunjungi. Kecuali kita mau turun naik berulang kali untuk mengunjungi tempat-tempat yang menarik tersebut. Saya membeli peta seharga €3 dan mulai berjalan dengan berpedoman pada peta yang saya miliki.
Dari terminal saya menyeberang jembatan ke arah stasiun utama kereta api di kota Venezia. Stasiun ini tampak megah dan sangat ramai. Di muka stasiun banyak orang duduk-duduk menikmati indahnya kanal sambil berfoto-foto. Saya terus berjalan ke kiri dan menemukan banyak bangunan-bangunan yang sangat menarik. Yang tidak dapat dilihat dari gondola atau boat.
Lorong-lorong kecil di antara gedung-gedung tua yang artistik dan berwarna-warni, tampak padat oleh penjual dan wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Sepanjang lorong berjejer toko cenderamata, kafe, dan restoran yang dihias dengan cantik. Di tempat-tempat yang lapang, para musisi jalanan, pelukis, seniman artistik tampak menunjukkan kebolehannya. Banyak orang bergerombol menonton pertunjukan mereka.
Saya menemui banyak gereja dan kapel dari abad pertengahan yang dibangun dengan arsitektur yang indah. Beberapa gedung pertunjukan dan teater diisi dengan pameran pelukis-pelukis ternama. Seperti Da Vinci dan Monet. Banyak musium seni lukis dari pelukis-pelukis ternama Italia.
Saya terus berjalan menyusuri lorong-lorong yang ada di Venezia sampai saya sendiri tidak tahu berada di mana. Saya tersesat di tengah kota indah. Saya memutuskan untuk terus berjalan menyusuri lorong-lorong kota ini. Karena jika anda tersesat dan tidak ada yang mencari berarti anda tidak hilang. Saya akan mencari jalan pulang jika saya ingin pulang.
Saya tidak sengaja sampai di Regatta Bridge. Jembatan yang di atasnya pusat pertokoan ini merupakan salah satu icon dari Venezia. Bentuk jembatan yang melengkung tinggi dengan undakan tangga yang lumayan banyak, menjadi tempat berfoto yang sangat instagramable. Baik foto di atasnya dengan latar belakang kanal dan gedung-gedung yang cantik. Maupun foto dari bawah dan jembatan ini menjadi latarnya.
Saking ramainya, orang harus antre untuk dapat berfoto di pinggir jembatan. Juga di spot-spot utama yang menjadikan jembatan ini sebagai latarnya. Saya menikmati jembatan yang tampak artistik dan fotonya banyak terdapat di semua toko souvenir di kota ini.
[caption id="attachment_1487" align="aligncenter" width="640"] foto: portofelice.it[/caption]
Kemudian saya melanjutkan perjalanan mengikuti arus rombongan turis yang mengalir seperti air sungai. Setelah melewati beberapa lorong kecil dan besar yang penuh dengan lalu lalang wisatawan. Saya tiba di satu tempat yang sangat luas. Tempat ini ternyata adalah Piazza St Marco yang sangat terkenal. Piaza St Marco merupakan alun-alun kota Venezia. Tempat berkumpul dan menjadi tujuan utama semua wisatawan yang datang ke kota ini.
Alun-alun yang luasnya ribuan meter persegi ini, dikelilingi oleh gedung-gedung tua yang cantik. Di satu sisinya terdapat Basilica dengan arsitektur yang sangat indah. Di seberangnya terdapat Sorer Museum yang sangat luas, yang berisi banyak artefak dan peninggalan sejarah dari pendiri kota Venezia. Disampingnya ada museum yang berisi tentang sejarah umat manusia. Dengan membayar €20, kita bisa mengunjungi semua museum tersebut plus tiket masuk ke Basilica yang sangat indah dan kita bisa naik sampai lantai teratas melihat pemandangan Piazza St Marco dari ketinggian.
Di depan Basilica terdapat tower St Marco yang menjulang tinggi. Tower ini merupakan gedung tertinggi di kota Venezia. Tiket naik ke puncak dibanderol seharga €20. Antrean mengular untuk naik ke puncaknya. Dari puncak tower ini, kita bisa melihat kota Venezia secara 360 derajat. Gedung-gedung tua yang cantik, yang terhubung oleh ribuan lorong-lorong dan kanal-kanal yang dipenuhi gondola, benar-benar memikat mata.
Di seberang sana tampak lautan luas dan pulau-pulau kecil yang menjadi pelengkap keindahan kota Venezia. Wajar saja jika kota ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh Unesco dan ditiru oleh Macau dan Las Vegas sebagai destinasi wisata andalannya.
Setelah puas, saya melihat peta dan melanjutkan perjalanan kembali. Hari telah senja dan matahari sudah mulai turun. Saya memulai perjalanan pukul 9 pagi dan saat ini sudah jam 8 malam. Berbeda dengan Indonesia, di sini jam 9 baru mulai gelap. Tanpa terasa hampir 12 jam saya menyusuri kota ini. Puluhan kilometer saya jalani tak membuat lelah karena keindahan kota ini. Saya terus berjalan menyusuri sisi kanal dan akhirnya kembali tiba di Terminal utama Venezia dari sisi satunya.
Baru kali ini saya merasa gembira dan tidak panik dalam ketersesatan. Tidak ada yang hilang, yang ada malah saya mendapatkan banyak cerita yang sangat indah.
Salam dari Venezia. (zh)
Dalam perjalanan ke Eropa kali ini, Venezia langsung saya masukkan di daftar tujuan utama. Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi kota ini. Dan dalam kesempatan liburan ke Venezia kali ini, saya ingin memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi kota eksotis ini. Kota yang sangat terkenal sebagai kota wisata yang berada di atas air dengan kanal-kanal indahnya.
Saya menginap di daerah Mestre Centro, di luar kota Venezia. Karena datang saat liburan Paskah yang di Eropa dirayakan sampai 3 hari. Jadi hotel di Venezia semua penuh dan kalaupun ada harganya melambung tinggi. Apa daya, harapan saya untuk menginap di hotel-hotel di pinggir kanal-kanal di kota Venezia tidak tercapai.
Namun ternyata dari Mestre Centro yang merupakan pusat perdagangan dan perkantoran penunjang kota Venezia tidaklah jauh. Cukup naik tram atau bus, dengan membayar setengah euro sekali jalan tujuan Venezia. Anda akan dibawa langsung menyeberang ke kota Venezia dengan menyeberangi jembatan yang sangat panjang. Dan turun di terminal utama kota Venezia.
Begitu turun dari tram, di depan saya terpampang kanal yang besar yang langsung terhubung dengan lautan luas. Di pinggiran kanal terdapat terminal boat-boat yang bisa membawa kita menyusuri kanal-kanal yang ada di Venezia. Cukup dengan membayar €22, maka kita akan dibawa menyusuri kanal-kanal yang indah tersebut. Namun tur menggunakan boat tidak setiap jam ada. Lebih banyak boat-boat yang menjadi taxy yang dapat mengantar kita ke tujuan ke seluruh kota Venezia.
Sedangkan untuk naik gondola yang sangat terkenal di Venezia. Satu gondola dibanderol €80 untuk siang hari dan €100 untuk malam hari. Maksimal diisi sebanyak 6 orang. Kalau mau diisi satu atau dua orang, harga tetap sama. Karena bayar per gondola. Kita akan dibawa menyusuri keindahan kanal-kanal di kota Venesia diatas gondola yang dihias dengan indah. Sungguh romantis jika hanya berdua bersama pasangan kita.
Berjalanlah di Venezia
[caption id="attachment_1488" align="aligncenter" width="640"] foto: chrystal-clear.com[/caption]
Namun dari awal saya ingin menyusuri kota Venezia dengan berjalan kaki. Karena naik gondola atau boat sudah terlalu mainstream dan banyak tempat yang tidak dapat dikunjungi. Kecuali kita mau turun naik berulang kali untuk mengunjungi tempat-tempat yang menarik tersebut. Saya membeli peta seharga €3 dan mulai berjalan dengan berpedoman pada peta yang saya miliki.
Dari terminal saya menyeberang jembatan ke arah stasiun utama kereta api di kota Venezia. Stasiun ini tampak megah dan sangat ramai. Di muka stasiun banyak orang duduk-duduk menikmati indahnya kanal sambil berfoto-foto. Saya terus berjalan ke kiri dan menemukan banyak bangunan-bangunan yang sangat menarik. Yang tidak dapat dilihat dari gondola atau boat.
Lorong-lorong kecil di antara gedung-gedung tua yang artistik dan berwarna-warni, tampak padat oleh penjual dan wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Sepanjang lorong berjejer toko cenderamata, kafe, dan restoran yang dihias dengan cantik. Di tempat-tempat yang lapang, para musisi jalanan, pelukis, seniman artistik tampak menunjukkan kebolehannya. Banyak orang bergerombol menonton pertunjukan mereka.
Saya menemui banyak gereja dan kapel dari abad pertengahan yang dibangun dengan arsitektur yang indah. Beberapa gedung pertunjukan dan teater diisi dengan pameran pelukis-pelukis ternama. Seperti Da Vinci dan Monet. Banyak musium seni lukis dari pelukis-pelukis ternama Italia.
Regatta Bridge yang instagramable
Saya terus berjalan menyusuri lorong-lorong yang ada di Venezia sampai saya sendiri tidak tahu berada di mana. Saya tersesat di tengah kota indah. Saya memutuskan untuk terus berjalan menyusuri lorong-lorong kota ini. Karena jika anda tersesat dan tidak ada yang mencari berarti anda tidak hilang. Saya akan mencari jalan pulang jika saya ingin pulang.
Saya tidak sengaja sampai di Regatta Bridge. Jembatan yang di atasnya pusat pertokoan ini merupakan salah satu icon dari Venezia. Bentuk jembatan yang melengkung tinggi dengan undakan tangga yang lumayan banyak, menjadi tempat berfoto yang sangat instagramable. Baik foto di atasnya dengan latar belakang kanal dan gedung-gedung yang cantik. Maupun foto dari bawah dan jembatan ini menjadi latarnya.
Saking ramainya, orang harus antre untuk dapat berfoto di pinggir jembatan. Juga di spot-spot utama yang menjadikan jembatan ini sebagai latarnya. Saya menikmati jembatan yang tampak artistik dan fotonya banyak terdapat di semua toko souvenir di kota ini.
Piazza St Marco
[caption id="attachment_1487" align="aligncenter" width="640"] foto: portofelice.it[/caption]
Kemudian saya melanjutkan perjalanan mengikuti arus rombongan turis yang mengalir seperti air sungai. Setelah melewati beberapa lorong kecil dan besar yang penuh dengan lalu lalang wisatawan. Saya tiba di satu tempat yang sangat luas. Tempat ini ternyata adalah Piazza St Marco yang sangat terkenal. Piaza St Marco merupakan alun-alun kota Venezia. Tempat berkumpul dan menjadi tujuan utama semua wisatawan yang datang ke kota ini.
Alun-alun yang luasnya ribuan meter persegi ini, dikelilingi oleh gedung-gedung tua yang cantik. Di satu sisinya terdapat Basilica dengan arsitektur yang sangat indah. Di seberangnya terdapat Sorer Museum yang sangat luas, yang berisi banyak artefak dan peninggalan sejarah dari pendiri kota Venezia. Disampingnya ada museum yang berisi tentang sejarah umat manusia. Dengan membayar €20, kita bisa mengunjungi semua museum tersebut plus tiket masuk ke Basilica yang sangat indah dan kita bisa naik sampai lantai teratas melihat pemandangan Piazza St Marco dari ketinggian.
Di depan Basilica terdapat tower St Marco yang menjulang tinggi. Tower ini merupakan gedung tertinggi di kota Venezia. Tiket naik ke puncak dibanderol seharga €20. Antrean mengular untuk naik ke puncaknya. Dari puncak tower ini, kita bisa melihat kota Venezia secara 360 derajat. Gedung-gedung tua yang cantik, yang terhubung oleh ribuan lorong-lorong dan kanal-kanal yang dipenuhi gondola, benar-benar memikat mata.
Di seberang sana tampak lautan luas dan pulau-pulau kecil yang menjadi pelengkap keindahan kota Venezia. Wajar saja jika kota ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh Unesco dan ditiru oleh Macau dan Las Vegas sebagai destinasi wisata andalannya.
Setelah puas, saya melihat peta dan melanjutkan perjalanan kembali. Hari telah senja dan matahari sudah mulai turun. Saya memulai perjalanan pukul 9 pagi dan saat ini sudah jam 8 malam. Berbeda dengan Indonesia, di sini jam 9 baru mulai gelap. Tanpa terasa hampir 12 jam saya menyusuri kota ini. Puluhan kilometer saya jalani tak membuat lelah karena keindahan kota ini. Saya terus berjalan menyusuri sisi kanal dan akhirnya kembali tiba di Terminal utama Venezia dari sisi satunya.
Baru kali ini saya merasa gembira dan tidak panik dalam ketersesatan. Tidak ada yang hilang, yang ada malah saya mendapatkan banyak cerita yang sangat indah.
Salam dari Venezia. (zh)
Comments
Post a Comment