Gold Coast: Surfer Paradise, Movie World, dan Gemerlap Wisata Malamnya
Saya telah puas menikmati keindahan alam Surfer Paradise. Juga puas memacu adrenalin dengan naik berbagai permainan di Movie World. Maka, saatnya melepas lelah dan menikmati wisata malam di Gold Coast.
Pusat hiburan malam di Gold Coast terletak di pusat keramaian pantai Surfer Paradise. Tempat ini jika siang hari dipenuhi berbagai macam toko souvenir, butik, restaurant dan café. Lalu, menjelang malam setelah semua toko tersebut tutup, berbagai macam cafe, bar, night club dan diskotik mulai buka.
Surfer Paradise Square tampak bergelimang cahaya. Dalam satu lokasi yang tidak lebih luas dari kawasan Kuta, Bali terdapat banyak tempat hiburan malam yang bisa kita kunjungi. Mulai dari nama-nama terkenal seperti Hard Rock Café dan Beer Club sampai klab-klab lokal yang menjamur di area tersebut.
Saya pergi bersama teman sesama traveller yang baru kenal saat bertemu di lobby hotel tempat kami menginap. Satu orang dosen asal Jepang dan satu orang lagi dokter asal Selandia Baru. Sebagai sesama solo traveller obrolan kami pun langsung nyambung. Apalagi ini malam minggu, sayang sekali jika berdiam di kamar hotel.
Sebelum mengunjungi klab, kami memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran Thailand. Bukan sebuah tempat yang ideal bagi saya jika ditilik dari sisi harga makanan. Satu mangkuk sup tom yam dihargai 30 dolar Australia. Cukup menguras kantong.
Selesai makan sekitar jam 8 malam. Klab yang kami ingin singgahi belum buka. Rata-rata waktu buka klab-klab di sini sekitar jam 11 malam. Lalu, pergilah kami ke kedai bir kecil untuk sekadar ngobrol sambil menunggu.
Harga minuman di sini per gelas atau per botol kecil mulai dari 6 sampai 8 dollar Australia. Tak jauh berbeda dengan beberapa kota besar lainnya di dunia. Termasuk Jakarta dan Denpasar. Bar ini tidak menyediakan makanan maupun cemilan ringan. Tidak juga menyediakan kopi atau teh. Tidak seperti kebanyakan bar di Jakarta. Jadi, semua minuman beralkohol. Yang paling ringan ya bir.
Kami mengobrol sana-sini. Saling menceritakan pengalaman menjadi solo traveller. Teman asal Jepang sudah dua minggu menjelajah Australia, sama seperti saya. Bedanya dia mulai dari Melbourne dan berakhir di Sydney. Saya justru sebaliknya. Sedangkan teman yang dari Selandia Baru belum lama memulai perjalanannya dari Gold Coast. Sekitar tiga hari.
Kami berbagi cerita tentang keindahan negara masing-masing dan tentu saja saling berbagi alamat dan sosial media. Kami berjanji suatu saat untuk saling mengunjungi. Janji itu saya tepati, Dalam perjalanan saya ke Jepang di kemudian hari, saya sempat ditraktir makan Kobe beef yang sangat terkenal di Kobe, kota tempat teman Jepang saya tinggal.
Pukul 11 malam kamipun mulai beranjak pergi. Makin malam area ini makin ramai. Kami sempat kebingungan karena begitu banyak tempat hiburan di daerah ini.
[caption id="attachment_1410" align="aligncenter" width="960"] Salah satu klab yang diminati di Surfer Paradise Square. (foto: Zahrudin Haris/traveltoday)[/caption]
Di beberapa tempat tampak antrean mengular sampai ke jalan. Layar-layar televisi berukuran besar menampilkan hiburan yang sedang berlangsung di dalam klab. Ada yang menampilkan live music dengan berbagai genre musik. Ada juga DJ-DJ terkenal asal Australia, Eropa, dan Amerika. Tampak pula beberapa penari sedang meliuk-liuk mengundang kita agar masuk ke dalam.
Kami memilih satu tempat yang antreannya paling ramai. Asumsi kami makin ramai antrean tentu saja tempat itu memiliki kelebihan dibandingkan tempat lainnya.
Setelah antre lebih dari setengah jam kami masuk ke satu klab yang sangat ramai pengunjung. Untuk masuk kami hanya harus pesan minuman yang bisa langsung diambil di dalam Kami pun berbaur dengan banyak pengunjung dari berbagai belahan dunia lainnya. Semua tampak akrab dan saling mengobrol walaupun baru kenal. DJ yang tampil adalah seorang yang ternama di dunia. Sayang, saya lupa namanya.
Dentuman musik, cahaya lampu warna-warni berpadu dengan berbagai jenis cocktail memang membuat malam terasa cepat berlalu. Tetapi kami seakan berlomba dengan malam demi mendapatkan pengalaman berbeda.
Kami berpindah-pindah ke beberapa tempat lainnya. Semuanya memberikan kesenangan yang sama. Surfer Paradise bukan hanya surga buat para surfer tapi juga bagi kami dan bagi semua yang singgah ke sini.
Gold Coast menyisakan kenangan yang tak terlupakan. (ZH)
Pusat hiburan malam di Gold Coast terletak di pusat keramaian pantai Surfer Paradise. Tempat ini jika siang hari dipenuhi berbagai macam toko souvenir, butik, restaurant dan café. Lalu, menjelang malam setelah semua toko tersebut tutup, berbagai macam cafe, bar, night club dan diskotik mulai buka.
Surfer Paradise Square tampak bergelimang cahaya. Dalam satu lokasi yang tidak lebih luas dari kawasan Kuta, Bali terdapat banyak tempat hiburan malam yang bisa kita kunjungi. Mulai dari nama-nama terkenal seperti Hard Rock Café dan Beer Club sampai klab-klab lokal yang menjamur di area tersebut.
Saya pergi bersama teman sesama traveller yang baru kenal saat bertemu di lobby hotel tempat kami menginap. Satu orang dosen asal Jepang dan satu orang lagi dokter asal Selandia Baru. Sebagai sesama solo traveller obrolan kami pun langsung nyambung. Apalagi ini malam minggu, sayang sekali jika berdiam di kamar hotel.
Sebelum mengunjungi klab, kami memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran Thailand. Bukan sebuah tempat yang ideal bagi saya jika ditilik dari sisi harga makanan. Satu mangkuk sup tom yam dihargai 30 dolar Australia. Cukup menguras kantong.
Klab baru buka jam 11 malam
Selesai makan sekitar jam 8 malam. Klab yang kami ingin singgahi belum buka. Rata-rata waktu buka klab-klab di sini sekitar jam 11 malam. Lalu, pergilah kami ke kedai bir kecil untuk sekadar ngobrol sambil menunggu.
Harga minuman di sini per gelas atau per botol kecil mulai dari 6 sampai 8 dollar Australia. Tak jauh berbeda dengan beberapa kota besar lainnya di dunia. Termasuk Jakarta dan Denpasar. Bar ini tidak menyediakan makanan maupun cemilan ringan. Tidak juga menyediakan kopi atau teh. Tidak seperti kebanyakan bar di Jakarta. Jadi, semua minuman beralkohol. Yang paling ringan ya bir.
Kami mengobrol sana-sini. Saling menceritakan pengalaman menjadi solo traveller. Teman asal Jepang sudah dua minggu menjelajah Australia, sama seperti saya. Bedanya dia mulai dari Melbourne dan berakhir di Sydney. Saya justru sebaliknya. Sedangkan teman yang dari Selandia Baru belum lama memulai perjalanannya dari Gold Coast. Sekitar tiga hari.
Kami berbagi cerita tentang keindahan negara masing-masing dan tentu saja saling berbagi alamat dan sosial media. Kami berjanji suatu saat untuk saling mengunjungi. Janji itu saya tepati, Dalam perjalanan saya ke Jepang di kemudian hari, saya sempat ditraktir makan Kobe beef yang sangat terkenal di Kobe, kota tempat teman Jepang saya tinggal.
Pukul 11 malam kamipun mulai beranjak pergi. Makin malam area ini makin ramai. Kami sempat kebingungan karena begitu banyak tempat hiburan di daerah ini.
Antrean panjang adalah klab pilihan
[caption id="attachment_1410" align="aligncenter" width="960"] Salah satu klab yang diminati di Surfer Paradise Square. (foto: Zahrudin Haris/traveltoday)[/caption]
Di beberapa tempat tampak antrean mengular sampai ke jalan. Layar-layar televisi berukuran besar menampilkan hiburan yang sedang berlangsung di dalam klab. Ada yang menampilkan live music dengan berbagai genre musik. Ada juga DJ-DJ terkenal asal Australia, Eropa, dan Amerika. Tampak pula beberapa penari sedang meliuk-liuk mengundang kita agar masuk ke dalam.
Kami memilih satu tempat yang antreannya paling ramai. Asumsi kami makin ramai antrean tentu saja tempat itu memiliki kelebihan dibandingkan tempat lainnya.
Setelah antre lebih dari setengah jam kami masuk ke satu klab yang sangat ramai pengunjung. Untuk masuk kami hanya harus pesan minuman yang bisa langsung diambil di dalam Kami pun berbaur dengan banyak pengunjung dari berbagai belahan dunia lainnya. Semua tampak akrab dan saling mengobrol walaupun baru kenal. DJ yang tampil adalah seorang yang ternama di dunia. Sayang, saya lupa namanya.
Dentuman musik, cahaya lampu warna-warni berpadu dengan berbagai jenis cocktail memang membuat malam terasa cepat berlalu. Tetapi kami seakan berlomba dengan malam demi mendapatkan pengalaman berbeda.
Kami berpindah-pindah ke beberapa tempat lainnya. Semuanya memberikan kesenangan yang sama. Surfer Paradise bukan hanya surga buat para surfer tapi juga bagi kami dan bagi semua yang singgah ke sini.
Gold Coast menyisakan kenangan yang tak terlupakan. (ZH)
Hi z_haris,
ReplyDeleteI saw you tweeting about instagram and I thought I'd check out your website. I really like it. Looks like z_haris has come a long way!
Have you thought of building a mailing list? I think people would really like to be signed up to what you have to share.
Good job on the social buttons, social media is so powerful these days
Good job with the Yoast plugin SEO is so important these days.
I've found a great instagram growth service. You can achieve from 0 to 100k followers in 90 days. It's got good reviews. Check it out https://goo.gl/x3zyZN
Keep making great stuff!