Menyusuri Jejak Harry Potter di Oxford City
Begitu mendengar kata Oxford yang terlintas di pikiran setiap orang pastilah Oxford University. Perguruan tinggi ternama yang sangat terkenal karena beberapa kali menempati peringkat perguruan tinggi terbaik di dunia.
Saya sendiri sejak lama ingin sekali datang ke kota kecil ini. Bukan hanya ingin melihat tempat belajar siswa-siswa terbaik di dunia, namun juga ingin melihat tempat shooting Film Harry Potter yang diadaptasi dari novel hasil karya JK Rowling yang sangat saya kagumi. Untuk itu, mumpung di London saya menyisihkan satu hari khusus untuk datang ke kota ini.
Untuk menuju kota Oxford, kita harus naik Bus dari Terminal Bus Victoria di pusat kota London. Harga tiket 15 pounds sekali jalan dan 18 pounds jika peri-pulang. Saya sedikit heran karena sangat berbeda dengan di Indonesia, kalau pergi-pulang ya tinggal dikalikan dua.
Perjalanan ditempuh selama 1 jam 50 menit. Tepat waktu. Tidak ada istilah ngaret dan terlambat di sini. Saya duduk di tingkat dua bus eksekutif yang berpemanas ruangan. Saat ini musim dingin. Bus dilengkapi dengan wifi yang sangat baik, serta pemandangan sepanjang perjalanan yang sangat indah. Sehingga perjalanan yang setara dengan Jakarta-Bandung ini tidak terasa lama.
[caption id="attachment_1277" align="aligncenter" width="640"] Berjalan diantara bangunan-bangunan tua yang terawat di Oxford merupakan pengalaman tersendiri. (Foto: Travel Today)[/caption]
Begitu bus memasuki kota Oxford, saya terpesona dengan keindahan kota ini. Gedung-gedung tua yang cantik memenuhi sepanjang jalan berselang-seling dengan taman-taman terbuka yang menghijau.
Saya turun di perhentian terakhir di pusat kota. Saya menyempatkan diri bertanya kepada sopir bus, seorang wanita tua yang masih cantik namun sangat profesional di bidangnya. Saya menanyakan di mana letak kampus Universitas Oxford dan tempat shooting Harry Potter.
Ia memahami pertanyaan saya dan mengatakan bahwa tempat shooting Harry Potter terletak di Christ Church, sedangkan kampus Oxford ternyata ada banyak sekali. Sehingga ia balik bertanya mau ke kampus yang mana? Karena saya bingung, saya disarankan untuk berjalan-jalan menyusuri kota Oxford sambil melihat semua kampus yang dilalui.
Benar saja. Sepanjang perjalanan menuju Christ Church, saya merasa masuk ke suasana Eropa zaman dahulu kala yang ada di dalam film-film Harry Potter. Di kiri-kanan jalan, terdapat banyak kampus dan college dengan gedung-gedung indah dan berusia ratusan tahun. Begitu juga di setiap lorong-lorong yang saya lalui. Saya memperhatikan patung-patung dan relief-relief yang ada di dinding setiap gedung kota ini. Saya benar-benar dibawa ke kota-kota Inggris abad pertengahan.
[caption id="attachment_1279" align="aligncenter" width="640"] Sepeda merupakan alat transportasi utama di dalam kota Oxford. Menyehatkan dan tak berpolusi. (Foto: Travel Today)[/caption]
Ternyata kota Oxford adalah kota pelajar sekaligus kota wisata pendidikan. Ada puluhan college dan universitas yang berjajar memenuhi setiap sudut kota. Saya juga berpapasan dengan banyak grup pelajar yang juga turis yang datang dari seluruh dunia. Mereka berjalan bergerombol keluar masuk kampus dan college dipandu oleh seorang pramu wisata. Saya juga memperhatikan begitu banyak pelajar dari seluruh dunia yang baru keluar dari college dan kampus yang saya lalui.
Sebagian pulang berjalan kaki dan banyak juga yang naik sepeda. Sepeda tampaknya menjadi transportasi utama disini. Karena di setiap tempat dan sudut kota tampak berjejer sepeda terparkir dengan rapi. Melihat gaya berpakaian pelajar dan mahasiswa yang baru pulang persis sama seperti pakaian pelajar-pelajar yang ada di film Harry Potter. Toga yang mereka gunakan juga senada yaitu berwarna hitam dan putih.
Kemudian saya masuk ke semua kampus dan college yang saya lewati. Sungguh sekolah-sekolah ini tampak unik dan artistik. Semua gedung kampus dan college yang berusia ratusan tahun tersebut terbuka untuk dijelajahi para turis mulai pukul 2 sore sampai pukul 4.15 sore.
[caption id="attachment_1278" align="aligncenter" width="640"] Ini adalah area Christ Church. Di sinilah pengambilan gambar film Harry Potter dilakukan. (Foto: Travel Today)[/caption]
Ketika sampai di Chris Church, saya benar-benar terpukau. Komplek gereja yang sangat luas dan telah berusia ratusan tahun ini benar-benar indah. Saking tuanya, banyak dinding yang telah menyatu dengan tanaman. Gedung-gedung yang ada disini merupakan gambaran nyata dari film Harry Potter sesungguhnya. Tower-tower gereja tampak berdiri angkuh, kokoh, dan gagah. Mengingatkan saya ketika Harry dan teman-temannya terbang bermain mengelilinginya. Lapangan terbuka tempat Harry Potter bermain bersama teman-temannya juga tampak menghijau dan rapi. Pohon-pohon marble yang berjajar rapi dan sudah berusia ratusan tahun tampak meranggas kedinginan, menambah lengkap keindahan komplek gereja yang sangat luas ini. Buat saya yang datang dari negara tropis yang dipenuhi gedung-gedung baru pemandangan di sini sungguh menakjubkan.
Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan kota ini. Saya merasa seperti bermimpi dan memandang sedikit iri dengan mahasiswa yang merantau dan belajar disini. Jika saya masih mahasiswa, tentu saya akan berjuang untuk belajar dan tinggal di kota yang sangat indah ini.
Zahrudin Haris
Saya sendiri sejak lama ingin sekali datang ke kota kecil ini. Bukan hanya ingin melihat tempat belajar siswa-siswa terbaik di dunia, namun juga ingin melihat tempat shooting Film Harry Potter yang diadaptasi dari novel hasil karya JK Rowling yang sangat saya kagumi. Untuk itu, mumpung di London saya menyisihkan satu hari khusus untuk datang ke kota ini.
Untuk menuju kota Oxford, kita harus naik Bus dari Terminal Bus Victoria di pusat kota London. Harga tiket 15 pounds sekali jalan dan 18 pounds jika peri-pulang. Saya sedikit heran karena sangat berbeda dengan di Indonesia, kalau pergi-pulang ya tinggal dikalikan dua.
Perjalanan ditempuh selama 1 jam 50 menit. Tepat waktu. Tidak ada istilah ngaret dan terlambat di sini. Saya duduk di tingkat dua bus eksekutif yang berpemanas ruangan. Saat ini musim dingin. Bus dilengkapi dengan wifi yang sangat baik, serta pemandangan sepanjang perjalanan yang sangat indah. Sehingga perjalanan yang setara dengan Jakarta-Bandung ini tidak terasa lama.
[caption id="attachment_1277" align="aligncenter" width="640"] Berjalan diantara bangunan-bangunan tua yang terawat di Oxford merupakan pengalaman tersendiri. (Foto: Travel Today)[/caption]
Begitu bus memasuki kota Oxford, saya terpesona dengan keindahan kota ini. Gedung-gedung tua yang cantik memenuhi sepanjang jalan berselang-seling dengan taman-taman terbuka yang menghijau.
Saya turun di perhentian terakhir di pusat kota. Saya menyempatkan diri bertanya kepada sopir bus, seorang wanita tua yang masih cantik namun sangat profesional di bidangnya. Saya menanyakan di mana letak kampus Universitas Oxford dan tempat shooting Harry Potter.
Ia memahami pertanyaan saya dan mengatakan bahwa tempat shooting Harry Potter terletak di Christ Church, sedangkan kampus Oxford ternyata ada banyak sekali. Sehingga ia balik bertanya mau ke kampus yang mana? Karena saya bingung, saya disarankan untuk berjalan-jalan menyusuri kota Oxford sambil melihat semua kampus yang dilalui.
Benar saja. Sepanjang perjalanan menuju Christ Church, saya merasa masuk ke suasana Eropa zaman dahulu kala yang ada di dalam film-film Harry Potter. Di kiri-kanan jalan, terdapat banyak kampus dan college dengan gedung-gedung indah dan berusia ratusan tahun. Begitu juga di setiap lorong-lorong yang saya lalui. Saya memperhatikan patung-patung dan relief-relief yang ada di dinding setiap gedung kota ini. Saya benar-benar dibawa ke kota-kota Inggris abad pertengahan.
[caption id="attachment_1279" align="aligncenter" width="640"] Sepeda merupakan alat transportasi utama di dalam kota Oxford. Menyehatkan dan tak berpolusi. (Foto: Travel Today)[/caption]
Ternyata kota Oxford adalah kota pelajar sekaligus kota wisata pendidikan. Ada puluhan college dan universitas yang berjajar memenuhi setiap sudut kota. Saya juga berpapasan dengan banyak grup pelajar yang juga turis yang datang dari seluruh dunia. Mereka berjalan bergerombol keluar masuk kampus dan college dipandu oleh seorang pramu wisata. Saya juga memperhatikan begitu banyak pelajar dari seluruh dunia yang baru keluar dari college dan kampus yang saya lalui.
Sebagian pulang berjalan kaki dan banyak juga yang naik sepeda. Sepeda tampaknya menjadi transportasi utama disini. Karena di setiap tempat dan sudut kota tampak berjejer sepeda terparkir dengan rapi. Melihat gaya berpakaian pelajar dan mahasiswa yang baru pulang persis sama seperti pakaian pelajar-pelajar yang ada di film Harry Potter. Toga yang mereka gunakan juga senada yaitu berwarna hitam dan putih.
Kemudian saya masuk ke semua kampus dan college yang saya lewati. Sungguh sekolah-sekolah ini tampak unik dan artistik. Semua gedung kampus dan college yang berusia ratusan tahun tersebut terbuka untuk dijelajahi para turis mulai pukul 2 sore sampai pukul 4.15 sore.
[caption id="attachment_1278" align="aligncenter" width="640"] Ini adalah area Christ Church. Di sinilah pengambilan gambar film Harry Potter dilakukan. (Foto: Travel Today)[/caption]
Ketika sampai di Chris Church, saya benar-benar terpukau. Komplek gereja yang sangat luas dan telah berusia ratusan tahun ini benar-benar indah. Saking tuanya, banyak dinding yang telah menyatu dengan tanaman. Gedung-gedung yang ada disini merupakan gambaran nyata dari film Harry Potter sesungguhnya. Tower-tower gereja tampak berdiri angkuh, kokoh, dan gagah. Mengingatkan saya ketika Harry dan teman-temannya terbang bermain mengelilinginya. Lapangan terbuka tempat Harry Potter bermain bersama teman-temannya juga tampak menghijau dan rapi. Pohon-pohon marble yang berjajar rapi dan sudah berusia ratusan tahun tampak meranggas kedinginan, menambah lengkap keindahan komplek gereja yang sangat luas ini. Buat saya yang datang dari negara tropis yang dipenuhi gedung-gedung baru pemandangan di sini sungguh menakjubkan.
Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan kota ini. Saya merasa seperti bermimpi dan memandang sedikit iri dengan mahasiswa yang merantau dan belajar disini. Jika saya masih mahasiswa, tentu saya akan berjuang untuk belajar dan tinggal di kota yang sangat indah ini.
Zahrudin Haris
Comments
Post a Comment