Surabaya Ingin Pasar Tradisional untuk Wisata
Banyak yang belum menyadari bahwa pasar tradisional bisa menjadi potensi wisata. Kendati demikian, masih ada yang peduli pada hal tersebut. Salah satunya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Tri Rismaharini memang dikenal sebagai sosok yang memiliki gagasan-gagasan maju yang kerap dianggap kontroversi. Tetapi demi kemajuan warganya, ia teguh pada prinsip yang dimilikinya.
Risma, begitu ia biasa dipanggil, memiliki cita-cita menjadikan pasar tradisonal menjadi lebih baik. Jauh dari predikat sumpek, becek, dan kumuh. Sehingga akan menjadi pilihan warga untuk belanja daripada di pasar modern.
"Saya berharap secepatnya pembangunan ini, karena kalau saya turun (dari Wali Kota Surabaya) yang kedua ini, saya ingin pasar Surabaya bagus semuanya," kata Risma, Sabtu (25/2/2017) seperti dilansir dari detikcom.
Risma juga mengambilalih kebijakan PD Pasar Surya sebagai BUMD dengan memperbaiki pasar tradisional. Ia memerintahkan pada lurah untuk mendokumentasikan kondisi pasar tradisional di wilayahnya masing-masing.
Secara terbuka Risma berencana untuk memperbaiki pasar dengan menarik kewenangan PD Pasar Surya. Setelah perbaikan berhasil dilakukan, maka ia akan mengembalikannya lagi kepada BUMD tersebut.
Risma juga memiliki parameter mengenai pasar yang memadai. Menurutnya, standart pasar yang bagus tidak harus mewah, tapi pasar yang bagus adalah pasar yang tidak hanya sekadar menjadi tempat jualan, namun juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata, sehingga orang senang lagi belanja di pasar.
"Indikatornya sederhana, jika anak-anak kecil, remaja dan anak muda mau ke pasar tradisional, maka itu sudah berhasil, itu kuncinya karena mereka juga sudah mengenal minimarket," lanjut Risma.
Selain itu, pasar yang bagus itu pasar yang tidak becek, gampang dicari dan tempat berjualannya sudah ada kategori masing-masing, seperti ini tempatnya daging-daging, tempatnya sayur-sayuran dan bahan-bahan lainnya.
Sebagai langkah awal, Risma mengutus timnya untuk melihat secara langsung pengelolaan pasar tradisional yang terintegrasi dengan wisata di Denpasar, Bali. Sesuatu yang patut diapresiasi mengingat Bali telah menjadi salah satu magnet pariwisata Indonesia.
Keinginan Risma untuk menjadikan pasar tradisional lebih nyaman juga telah dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Bahkan, Kang Emil telah menyelesaikan pembangunan pasar tradisional yang tidak saja berkesan modern tetapi higienis dan hemat energi.
Johanes Indra | traveltoday, dari berbagai sumber
Tri Rismaharini memang dikenal sebagai sosok yang memiliki gagasan-gagasan maju yang kerap dianggap kontroversi. Tetapi demi kemajuan warganya, ia teguh pada prinsip yang dimilikinya.
Risma, begitu ia biasa dipanggil, memiliki cita-cita menjadikan pasar tradisonal menjadi lebih baik. Jauh dari predikat sumpek, becek, dan kumuh. Sehingga akan menjadi pilihan warga untuk belanja daripada di pasar modern.
"Saya berharap secepatnya pembangunan ini, karena kalau saya turun (dari Wali Kota Surabaya) yang kedua ini, saya ingin pasar Surabaya bagus semuanya," kata Risma, Sabtu (25/2/2017) seperti dilansir dari detikcom.
Risma juga mengambilalih kebijakan PD Pasar Surya sebagai BUMD dengan memperbaiki pasar tradisional. Ia memerintahkan pada lurah untuk mendokumentasikan kondisi pasar tradisional di wilayahnya masing-masing.
Secara terbuka Risma berencana untuk memperbaiki pasar dengan menarik kewenangan PD Pasar Surya. Setelah perbaikan berhasil dilakukan, maka ia akan mengembalikannya lagi kepada BUMD tersebut.
Risma juga memiliki parameter mengenai pasar yang memadai. Menurutnya, standart pasar yang bagus tidak harus mewah, tapi pasar yang bagus adalah pasar yang tidak hanya sekadar menjadi tempat jualan, namun juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata, sehingga orang senang lagi belanja di pasar.
"Indikatornya sederhana, jika anak-anak kecil, remaja dan anak muda mau ke pasar tradisional, maka itu sudah berhasil, itu kuncinya karena mereka juga sudah mengenal minimarket," lanjut Risma.
Selain itu, pasar yang bagus itu pasar yang tidak becek, gampang dicari dan tempat berjualannya sudah ada kategori masing-masing, seperti ini tempatnya daging-daging, tempatnya sayur-sayuran dan bahan-bahan lainnya.
Sebagai langkah awal, Risma mengutus timnya untuk melihat secara langsung pengelolaan pasar tradisional yang terintegrasi dengan wisata di Denpasar, Bali. Sesuatu yang patut diapresiasi mengingat Bali telah menjadi salah satu magnet pariwisata Indonesia.
Keinginan Risma untuk menjadikan pasar tradisional lebih nyaman juga telah dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Bahkan, Kang Emil telah menyelesaikan pembangunan pasar tradisional yang tidak saja berkesan modern tetapi higienis dan hemat energi.
Johanes Indra | traveltoday, dari berbagai sumber
Comments
Post a Comment