Mangut yang Bikin Manggut-manggut
Saya baru tahu kalau di Semarang banyak makanan enak. Kota ini menjadi destinasi yang menarik untuk yang suka berwisata kuiner. Banyak jenis makanan yang bisa dicoba. Salah satunya: mangut.
Pertama kali diajak makan mangut tahu, saya bertanya berkali-kali. Apa itu mangut? Karena menurut saya yang berasal dari Sumatera, nama tersebut terdengar aneh dan sesuatu yang menggelikan.
[caption id="attachment_1132" align="aligncenter" width="683"] mangut gudeg, foto: traveltoday[/caption]
Sebagai orang yang sangat suka mencoba sesuatu yang baru. Saya langsung penasaran ingin merasakannya. Prinsip saya kalau soal makanan, coba dulu. Kalau enak jadikan langganan. Kalau gak suka yang penting sudah tahu rasanya.
Menurut teman saya yang sangat suka makan, ada mangut yang palung enak dan sangat terkenal di Semarang. Yaitu di Warung Makan Sidorejo yang berada di Jalan Imam Bonjol No. 111, Semarang.
Waktu menunjukkan jam 9.30 pagi ketika kami tiba di sana. Wuih! Ternyata, kami harus antre. Tempat yang cukup besar untuk sebuah warung penuh. Kami harus menunggu tamu-tamu yang datang lebih dulu selesai makan agar bisa duduk bergantian.
[caption id="attachment_1136" align="aligncenter" width="700"] beragam makanan yang dapat anda nikmati di warung Sido Rejo, foto: traveltoday[/caption]
Sekitar 10 menit kemudian kami mendapatkan tempat duduk. Saya langsung pesan mangut tahu ditambah dengan nasi pecel koyor. Bukan karena rakus, tapi semata karena dua menu ini belum pernah saya coba.
Di depan saya tersaji satu mangkuk mangut tahu yang dibanderol Rp 9.000,-dan satu piring nasi pecel koyor seharga Rp 17.000,-. Saya dapat dua porsi makanan dengan harga yang tidak sampai Rp 30.000,-.
Mangut itu ternyata sepotong ikan yang telah diasapi, disajikan dengan sepotong tahu goreng kemudian diguyur kuah kacang. Setelah saya coba... Hmmmmm... Rasanya membuat saya manggut-manggut nikmat.
[caption id="attachment_1133" align="aligncenter" width="672"] pecel koyor, foto: traveltoday[/caption]
Sedangkan nasi pecel koyor itu nasi plus sayuran dan koyor itu adalah urat kaki sapi ditabur kuah pecel. Nasi pecel sudah biasa saya makan. Tapi koyor yang saya pikir awalnya kopyor ternyata urat kaki sapi yang direbus dengan bumbu mirip kikil sapi namun tanpa lemak. Rasanya kenyal dan lembut di mulut. Buat yang suka kikil, buntut ataupun kulit sapi pasti sangat menyukai koyor.
Teman-teman yang berkunjung ke Semarang, jangan lewatkan tempat ini. Dijamin pasti akan kembali lagi.
Zahrudin Haris, CEO Travel Today
Pertama kali diajak makan mangut tahu, saya bertanya berkali-kali. Apa itu mangut? Karena menurut saya yang berasal dari Sumatera, nama tersebut terdengar aneh dan sesuatu yang menggelikan.
[caption id="attachment_1132" align="aligncenter" width="683"] mangut gudeg, foto: traveltoday[/caption]
Sebagai orang yang sangat suka mencoba sesuatu yang baru. Saya langsung penasaran ingin merasakannya. Prinsip saya kalau soal makanan, coba dulu. Kalau enak jadikan langganan. Kalau gak suka yang penting sudah tahu rasanya.
Menurut teman saya yang sangat suka makan, ada mangut yang palung enak dan sangat terkenal di Semarang. Yaitu di Warung Makan Sidorejo yang berada di Jalan Imam Bonjol No. 111, Semarang.
Waktu menunjukkan jam 9.30 pagi ketika kami tiba di sana. Wuih! Ternyata, kami harus antre. Tempat yang cukup besar untuk sebuah warung penuh. Kami harus menunggu tamu-tamu yang datang lebih dulu selesai makan agar bisa duduk bergantian.
[caption id="attachment_1136" align="aligncenter" width="700"] beragam makanan yang dapat anda nikmati di warung Sido Rejo, foto: traveltoday[/caption]
Sekitar 10 menit kemudian kami mendapatkan tempat duduk. Saya langsung pesan mangut tahu ditambah dengan nasi pecel koyor. Bukan karena rakus, tapi semata karena dua menu ini belum pernah saya coba.
Di depan saya tersaji satu mangkuk mangut tahu yang dibanderol Rp 9.000,-dan satu piring nasi pecel koyor seharga Rp 17.000,-. Saya dapat dua porsi makanan dengan harga yang tidak sampai Rp 30.000,-.
Mangut itu ternyata sepotong ikan yang telah diasapi, disajikan dengan sepotong tahu goreng kemudian diguyur kuah kacang. Setelah saya coba... Hmmmmm... Rasanya membuat saya manggut-manggut nikmat.
[caption id="attachment_1133" align="aligncenter" width="672"] pecel koyor, foto: traveltoday[/caption]
Sedangkan nasi pecel koyor itu nasi plus sayuran dan koyor itu adalah urat kaki sapi ditabur kuah pecel. Nasi pecel sudah biasa saya makan. Tapi koyor yang saya pikir awalnya kopyor ternyata urat kaki sapi yang direbus dengan bumbu mirip kikil sapi namun tanpa lemak. Rasanya kenyal dan lembut di mulut. Buat yang suka kikil, buntut ataupun kulit sapi pasti sangat menyukai koyor.
Teman-teman yang berkunjung ke Semarang, jangan lewatkan tempat ini. Dijamin pasti akan kembali lagi.
Zahrudin Haris, CEO Travel Today
lezat sekali kliatannya, itu kek tahu gitu ya
ReplyDelete