Harapan Tahun Baru di Pulau Harapan (Bagian Pertama)
Tahun baru di Pulau Harapan merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Pengalaman yang menggelikan, menyenangkan, maupun menyedihkan saya rasakan saat itu.
Awal kisahnya dimulai dari sebuah rumah kontrakan. Ketika itu saya masih bertempat tinggal di Tebet bersama teman-teman saya. Mereka adalah Stewart sang presenter bola, Christoper sang peracik minuman, Stevie yang setengah mafia yang dibalut tato di sekujur tubuhnya, Andy sang montir, Adrian sang fotografer, Wendy sang juragan kuliner, dan saya sang desainer grafis.
[caption id="attachment_1100" align="aligncenter" width="640"] dari kiri: christoper, andy, adrian, demy, okta, stewart, stevie, andhika[/caption]
Menjelang akhir tahun kami masih tidak ada rencana untuk merayakan tahun baru di mana dan bagaimana. Bahkan, kami tidak berpikir bakal merayakan tahun baru.
Suatu malam seperti malam biasanya kami duduk bersama di ruang tamu dan bermain kartu capsa hingga larut malam. Di tengah permainan terdengar teriakan dari pacar Stevie yang bernama Oktavia, "Tahun baru ke Pulau Harapan yuk?" Sontak permainan kartu langsung berhenti menjadi pembahasan rencana tahun baru.
"Berapa harganya?" tanya saya.
"Sekitar 450 ribu,” sahut Okta. Berhubung saya tidak pernah ke sana, maka saya bertanya lebih lanjut kepada Okta, "Tinggalnya di mana? Hotel?"
Okta pun menjawab, "nanti kita tinggal bareng di satu cottage."
"Wahhh mewah dan murah dong," sahut saya. Dan Okta pun menjelaskan harga tersebut sudah termasuk makan sebanyak 3 kali dan transportasi. Kami pun tertarik dengan rencana yang diajukan Okta.
Sembari menunggu Okta yang sedang menelpon penjual paket tur tersebut saya googling apa dan bagaimana Pulau Harapan itu. Saya ketik "cottage pulau harapan" di kolom pencarian google. Muncul lah cottage-cottage mewah yang sekarang saya baru tahu kalau itu berada di Pulau Macan.
Hari-hari berlalu, tak terasa sudah tanggal 31 Desember, kami bangun subuh untuk antre mandi. Maklum kamar mandi kami cuma satu. Saya apes mendapat giliran mandi setelah Stevie karena kebetulan dia mandi sekalian buang air besar. Ketika giliran mandi saya tiba, keadaan memaksa saya untuk menghirup aroma busuk binatang-binatang yang semalam dia konsumsi. Apes.
Kami berangkat ke Muara Angke menggunakan dua unit taksi. Perjalanan dimulai dengan jalan yang lapang. Sesampai di daerah Muara Angketerjadi kemacetan yang sangat panjang yang memaksa kami untuk berjalan kaki sepanjang kurang lebih 300 meter menuju lokasi pemberangkatan.
[caption id="attachment_1101" align="aligncenter" width="689"] gerbang muara angke, foto: Indoplaces.com[/caption]
Saya terkejut karena ternyata pelabuhan tersebut sekaligus pasar ikan dan semalam terjadi banjir di sana. Kubangan-kubangan banjir dan bau amis ikan bercampur menjadi satu. Kubangan tersebut setinggi betis saya. Baunya tidak bisa saya ungkapkan. Mungkin kalau anda menyelupkan singkong ke dalam air kubangan itu singkongnya langsung berubah jadi tape. Damn! Air kubangan itu pun bercipratan hingga ke kaos saya.
[caption id="attachment_1102" align="aligncenter" width="676"] pedagang ikan di muara angke, foto: TripAdvisor[/caption]
Saya ngedumel ke Stevie, "Pi, muambu, Pi. Kebacut ambune koyok sapiteng!" yang artinya, "Pi, bau, keterlaluan seperti septic tank."
Stevie pun menjawab enteng, "Gakpopo, kene lanang kudu kuat.” Artinya, tidak apa apa kita cowo harus kuat. Sialan. Hahaha. Tapi ternyata kata-kata Stevie membuat saya bersemangat lagi.
Tibalah di tempat keberangkatan dan saya melihat kapal yang akan kami gunakan untuk ke Pulau Harapan. Kapalnya ternyata sehari-hari difungsikan untuk mengangkut sayur-mayur dan binatang-binatang entah ayam, ikan, atau dinosaurus. Dan kami harus melompati beberapa perahu untuk sampai ke perahu kami. Hebatnya nenek-nenek pun harus melalui proses itu.
[caption id="attachment_1103" align="aligncenter" width="684"] proses menuju kapal, foto: m.tempo.co[/caption]
Saya lalu melompati satu per satu perahu tersebut dengan keterampilan skill ninja saya. Dan tiba di kapal saya tidak bisa melihat bentuk kapalnya karena terlalu banyak manusia di kapal itu. Serius… banyak sekali manusianya hingga gerak pun susah. Saya jadi malas menghitungnya.
[caption id="attachment_1104" align="aligncenter" width="800"] para manusia sedang melompat kapal satu ke kapal lainnya, foto: Okezone News[/caption]
Terus saya masuk ke bagian bawah kapal. Dan di bawah kapal lebih banyak orang lagi. Rontok hati saya melihat kondisi kapal seperti ini dan harus berada tiga jam dalam keadaan seperti ini.
[caption id="attachment_1105" align="aligncenter" width="710"] kondisi di dalam kapal (bayangkan anda di situ), foto: Kompas Print[/caption]
Kapal pun berangkat. Kami duduk di bagian belakang kapal beralaskan kardus air mineral. Saya duduk termenung berharap untuk segera sampai di Pulau Harapan.
Bersambung.....
Andhika Swarna Limantara, traveltoday
Awal kisahnya dimulai dari sebuah rumah kontrakan. Ketika itu saya masih bertempat tinggal di Tebet bersama teman-teman saya. Mereka adalah Stewart sang presenter bola, Christoper sang peracik minuman, Stevie yang setengah mafia yang dibalut tato di sekujur tubuhnya, Andy sang montir, Adrian sang fotografer, Wendy sang juragan kuliner, dan saya sang desainer grafis.
[caption id="attachment_1100" align="aligncenter" width="640"] dari kiri: christoper, andy, adrian, demy, okta, stewart, stevie, andhika[/caption]
Menjelang akhir tahun kami masih tidak ada rencana untuk merayakan tahun baru di mana dan bagaimana. Bahkan, kami tidak berpikir bakal merayakan tahun baru.
Suatu malam seperti malam biasanya kami duduk bersama di ruang tamu dan bermain kartu capsa hingga larut malam. Di tengah permainan terdengar teriakan dari pacar Stevie yang bernama Oktavia, "Tahun baru ke Pulau Harapan yuk?" Sontak permainan kartu langsung berhenti menjadi pembahasan rencana tahun baru.
"Berapa harganya?" tanya saya.
"Sekitar 450 ribu,” sahut Okta. Berhubung saya tidak pernah ke sana, maka saya bertanya lebih lanjut kepada Okta, "Tinggalnya di mana? Hotel?"
Okta pun menjawab, "nanti kita tinggal bareng di satu cottage."
"Wahhh mewah dan murah dong," sahut saya. Dan Okta pun menjelaskan harga tersebut sudah termasuk makan sebanyak 3 kali dan transportasi. Kami pun tertarik dengan rencana yang diajukan Okta.
Sembari menunggu Okta yang sedang menelpon penjual paket tur tersebut saya googling apa dan bagaimana Pulau Harapan itu. Saya ketik "cottage pulau harapan" di kolom pencarian google. Muncul lah cottage-cottage mewah yang sekarang saya baru tahu kalau itu berada di Pulau Macan.
Hari-hari berlalu, tak terasa sudah tanggal 31 Desember, kami bangun subuh untuk antre mandi. Maklum kamar mandi kami cuma satu. Saya apes mendapat giliran mandi setelah Stevie karena kebetulan dia mandi sekalian buang air besar. Ketika giliran mandi saya tiba, keadaan memaksa saya untuk menghirup aroma busuk binatang-binatang yang semalam dia konsumsi. Apes.
Kami berangkat ke Muara Angke menggunakan dua unit taksi. Perjalanan dimulai dengan jalan yang lapang. Sesampai di daerah Muara Angketerjadi kemacetan yang sangat panjang yang memaksa kami untuk berjalan kaki sepanjang kurang lebih 300 meter menuju lokasi pemberangkatan.
[caption id="attachment_1101" align="aligncenter" width="689"] gerbang muara angke, foto: Indoplaces.com[/caption]
Saya terkejut karena ternyata pelabuhan tersebut sekaligus pasar ikan dan semalam terjadi banjir di sana. Kubangan-kubangan banjir dan bau amis ikan bercampur menjadi satu. Kubangan tersebut setinggi betis saya. Baunya tidak bisa saya ungkapkan. Mungkin kalau anda menyelupkan singkong ke dalam air kubangan itu singkongnya langsung berubah jadi tape. Damn! Air kubangan itu pun bercipratan hingga ke kaos saya.
[caption id="attachment_1102" align="aligncenter" width="676"] pedagang ikan di muara angke, foto: TripAdvisor[/caption]
Saya ngedumel ke Stevie, "Pi, muambu, Pi. Kebacut ambune koyok sapiteng!" yang artinya, "Pi, bau, keterlaluan seperti septic tank."
Stevie pun menjawab enteng, "Gakpopo, kene lanang kudu kuat.” Artinya, tidak apa apa kita cowo harus kuat. Sialan. Hahaha. Tapi ternyata kata-kata Stevie membuat saya bersemangat lagi.
Tibalah di tempat keberangkatan dan saya melihat kapal yang akan kami gunakan untuk ke Pulau Harapan. Kapalnya ternyata sehari-hari difungsikan untuk mengangkut sayur-mayur dan binatang-binatang entah ayam, ikan, atau dinosaurus. Dan kami harus melompati beberapa perahu untuk sampai ke perahu kami. Hebatnya nenek-nenek pun harus melalui proses itu.
[caption id="attachment_1103" align="aligncenter" width="684"] proses menuju kapal, foto: m.tempo.co[/caption]
Saya lalu melompati satu per satu perahu tersebut dengan keterampilan skill ninja saya. Dan tiba di kapal saya tidak bisa melihat bentuk kapalnya karena terlalu banyak manusia di kapal itu. Serius… banyak sekali manusianya hingga gerak pun susah. Saya jadi malas menghitungnya.
[caption id="attachment_1104" align="aligncenter" width="800"] para manusia sedang melompat kapal satu ke kapal lainnya, foto: Okezone News[/caption]
Terus saya masuk ke bagian bawah kapal. Dan di bawah kapal lebih banyak orang lagi. Rontok hati saya melihat kondisi kapal seperti ini dan harus berada tiga jam dalam keadaan seperti ini.
[caption id="attachment_1105" align="aligncenter" width="710"] kondisi di dalam kapal (bayangkan anda di situ), foto: Kompas Print[/caption]
Kapal pun berangkat. Kami duduk di bagian belakang kapal beralaskan kardus air mineral. Saya duduk termenung berharap untuk segera sampai di Pulau Harapan.
Bersambung.....
Andhika Swarna Limantara, traveltoday
Segera ya sambungannya, sangat menarik ceritanya penuh inspirasi, semangat Andhika dan sukses selalu
ReplyDeleteIn precedenza, ho pensato diversamente, ringraziare per la loro assistenza in materia.
ReplyDeletehttp://ux5.de/98608
http://tnyl.ink/56364
[url=http://url.moneys-gold.ru/82482]online free game shooter[/url]
[url=http://youl.ink/77837]online multiplayer shooter game free[/url]
Bravo, la respuesta ideal.
ReplyDeletehttp://smarturl.co/18966
https://url.codeworldwide.com/97561
[url=http://gotry.org/80686]best free fps game[/url]
[url=http://lvl.vn/42789]free fps games[/url]
Es aГєn mГЎs alegremente:)
ReplyDelete[url=https://twitter.com/savvasazonov1]tacobellsr[/url]
Mi dispiace, ma, a mio parere, si fanno errori. Dobbiamo discutere.
ReplyDelete[url=https://twitter.com/tonyjfrost1910]rahmansr[/url]
Absolutamente con Ud es conforme. En esto algo es yo gusta esta idea, por completo con Ud soy conforme.
ReplyDeletehttp://www.sexybang.top/gal/4655.html
http://n9x.org/forum/viewtopic.php?f=3&t=338375
http://rust.ohnonpaseux.org/viewtopic.php?f=5&t=317796
http://www.sexybang.top/gal/4892.html
Cela encore que ?
ReplyDelete[url=http://www.whorebutt.top/gallery/3776/emily-in-foam.html]Emily in foam[/url]
Ich habe nachgedacht und hat diese Frage gelöscht
ReplyDelete[url=http://rexuiz.top/]Rexuiz FPS Game[/url]
Yes this YouTube video is much improved than last one, this one has nice picture feature as well as audio.
ReplyDeletehttps://twitter.com/choise_hard
http://eae2.co.za/Forumbb/viewtopic.php?f=7&t=129654
http://www.sexybang.top/gal/6739.html
http://www.sexybang.top/gal/9168.html
ich weiГџ nicht, dass auch zu sagen
ReplyDeletehttp://www.pixel4ever.com/showthread.php?tid=12554&pid=28632#pid28632
http://www.ninjaevolution.net/ben/viewtopic.php?pid=696605#p696605
http://www.sexybang.top/
http://www.teddybearsofdoom.org/phpBB3/viewtopic.php?f=9&t=147284